Selasa 23 Oct 2012 16:21 WIB

Jamaah Indonesia Bergerak ke Arafah, Rabu

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Suasana malam hari di tenda-tenda Indonesia di Padang Arafah, Makkah.
Foto: Antara
Suasana malam hari di tenda-tenda Indonesia di Padang Arafah, Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Rabu (24/10) ini, jamaah calon haji Indonesia akan mulai bergerak dari pemondokan menuju Arafah. Keberangkatan jamaah dari pemondokan ke Arafah akan dibagi ke dalam tiga gelombang. Pemberangkatan jamaah gelombang pertama menuju Arafah dimulai pada pukul 07.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Gelombang kedua akan diberangkatkan setelah Zuhur dan gelombang ketiga akan berangkat ke Arafah setelah Maghrib. Pembagian jam keberangkatan jamaah ke Arafah ditentukan oleh para ketua kloter dengan berkoordinasi dengan maktab. ‘’Setiap maktab akan mendapatkan 18 sampai 20 bus,’’ ungkap Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah, Denny Kusdyan, Senin (23/10) malam.

Secara keseluruhan total bus yang disediakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia pada puncak haji – Arafah, Muzdalifah, Mina dan Makkah – mencapai 2.041 unit.  Bus-bus itu dibagi berdasarkan maktab.  Setiap rute perjalanan jumlah bus yang disediakan telah disesuaikan dengan kebutuhan.

Kepala Daerah Kerja Makkah meminta agar seluruh jamaah haji yang akan berangkat Arafah berpatokan kepada jadwal yang telah disepakati oleh ketua kloter dan maktab. Pihaknya meminta agar jamaah tak menunggu di trotoar depan rumah sebelum ada pemberitahuan waktu keberangkatan.

‘’Jamaah juga kita minta bersabar dan tak berebutan. Karena jumlah bus yang disediakan akan mengangkut semua jamaah,’’ tutur Arsyad. Pihaknya juga meminta kepada petugas pengendali transportasi, petugas sector, dan kloter bekerja sama untuk berkoordiansi dengan pihak maktab untuk memastikan jadwal kedatangan dan keberangkatan bus.

Menteri Agama yang juga Amirul Haj, Suryadharma Ali, meminta agar petugas transportasi mencermati waktu keberangkatan jamaah dari pemodokan ke Arafah. Ia meminta agar jamaah jangan sampai tiba di Arafah pada tengah malam.

‘’Karena itu pastikan sebelum tengah malam jamaah semuanya sudah tiba di Arafah, hal itu penting agar jamaah tak kelelahan,’’ tutur  Suryadharma Ali. Pihaknya juga meminta agar jamaah membawa  makanan ekstra seperti kurma untuk menjaga adanya keterlambatan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement