Sabtu 20 Oct 2012 15:46 WIB

Selama Seminggu, Mahasiswi Michigan Jadi Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Mahasiswi di Michigan University memakai hijab.
Foto: onislam.net
Mahasiswi di Michigan University memakai hijab.

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Mahasiswa Muslim Center Michigan University memanfaatkan jilbab sebagai simbol kampanye mempromosikan ajaran Islam. Jilbab dipilih lantaran mewakili kesalahpahaman tentang Islam dan muslim.

Dalam satu acara yang berlangsung pekan lalu, mereka menggelar "Hijab Week: Sebuah Pengalaman dalam Pembauran Budaya". Pada pekan tersebut sebanyak 25 mahasiswa non-Muslim jurusan filsafat dan agama, terutama mahasiswi diminta menjadi muslim selama seminggu.

Mereka kenakan jilbab, berbusana serba tertutup, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Koordinator Hijab Week, Amanda Jaczkowski, mengatakan acara ini menekankan bahwa jilbab adalah sebuah pilihan. Jilbab juga merupakan simbol dari komitmen muslimah terhadap agamanya.

"Ide ini datang dari kakak saya yang kebetulan mengikuti kuliah tentang Islam," kata dia seperti dikutip onislam.net, Sabtu (20/10). Dalam kuliah itu, ia menemukan banyak hal yang disalahpahami. Sebabnya, kakaknya itu berencana untuk menggelar semacam kampanye yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman yang benar tentang Islam.

Seluruh mahasiswi yang turut serta dalam acara itu mengaku memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dihadapi muslim setiap hari di AS. "Melihat stigma saat ini tentang Islam dan muslim, terlihat ada yang berbeda ketika anda melihatnya dari perspektif mereka," papar Hannah Foley, salah seorang mahasiswi yang ikut serta kegiatan itu.

Rekannya yang lain, Natasha Gabara, mengakui keikutsertaan dirinya menjadi muslimah selama seminggu membuatnya memiliki rasa empati terhadap posisi perempuan dalam budaya Islam. "Anda melihatku seperti canggung," kata dia.

Mahasiswi lainnya, Ally Hermann, mengatakan ketika ia menjadi 'muslimah' banyak mengalami perlakuan berbeda. Ia harus banyak tersenyum dengan tatapan bernada curiga.

Jaczkowsi mengatakan Hijab Week ini memberikan dampak positif terhadap usaha mempromosikan ajaran Islam. Mereka yang ambil bagian begitu bersemangat. "Mereka telepon keluarga untuk memberitahu aktivitas mereka menjadi muslim selama seminggu," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement