Jumat 19 Oct 2012 11:36 WIB

Dunia Medis Jerman Masih Diskriminatif Terhadap Muslim

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Dunia medis Jerman kembali tercoreng akibat perlakuan diskriminatif terhadap komunitas Muslim. Kali ini, insiden itu melibatkan dokter gigi yang menolak mempekerjakan calon asistennya hanya karena mengenakan jilbab.

Secara kualifikasi, calon asisten itu telah memenuhi syarat yang dibutuhkan. Namun, dokter gigi itu menolak. Lantaran dirugikan, ia akhirnya mengadukan perlakuan dokter ke pengadilan.

Dalam persidangan yang berlangsung belum lama ini, pengadilan menyatakan perlakuan dokter gigi tidak dibenarkan dan terkategori diskriminasi."Ia melanggar hukum karena menolak mempekerjakan penggugat hanya karena yang bersangkutan enggan melepas jilbabnya," kata Juru bicara Pengadilan seperti dikutip thelocal.de, Jumat (19/10).  

Pengadilan, lanjut juru bicara, memutuskan pihak tergugat diharuskan membayar ganti rugi sebesar 1.500 euro atau 1.955 dolar AS.

Kepala Kantor Federal Khusus masalah Diskriminasi , Christene Lueders menilai masalah pekerjaan jangan dikaitkan dengan agama. "Masalah ini sangat jelas, tidak ada satu bentuk pembedaaan apapun kepada siapa saja yang ingin bekerja termasuk Muslim," tegas dia.

Pada tahun 2010 silam, badan kesehatan Jerman menegur seorang dokter yang meminta pasien Muslim untuk melepas jilbabnya sebelum operasi berlangsung. Berita sang dokter sempat menghiasi media massa Jerman pada September.  Pada saat yang sama dengan terbitnya buku terlaris yang menyerang Muslim Jerman untuk dugaan keengganan mereka untuk mengadopsi cara Jerman dan belajar untuk berbicara dalam bahasa Jerman.

Juru bicara badan itu, Cornelia Kur, menyatakan nama sang dokter akan dihapus untuk lima tahun ke depan dari daftar dokter praktik di Frankfurt. Badan ini bertugas mengawasi praktik medis di wilayah Frankfurt.  

"Dia dihukum karena melanggar tugas utamanya, yaitu mengobati semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, asal usia, atau kredo," demikian Kur menyebut salah satu butir teguran.Kur menyatakan dokter dari kota kecil Waechtersbach beruntung lolos dari hukuman lebih keras, seperti denda atau pencabutan izin. Pasalnya, ia menyatakan menyesal dan menemui sebuah kelompok Muslim dan meminta maaf secara terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement