Rabu 17 Oct 2012 15:59 WIB

Menyemai Semangat Dakwah di Papua (2)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ustadz Fadzlan Garamatan.
Foto: Republika/Agung Supri
Ustadz Fadzlan Garamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Bantuan itu, menurut Ustadz Fadzlan, diperlukan untuk mengubah kebiasaan lama orang Papua.

Misalnya, bantuan perlengkapan mandi dan pakaian dimaksudkan untuk mengubah kebiasaan mereka yang biasa bertelanjang.

Fadzlan percaya, hal semacam ini akan membantu mereka untuk lebih dekat dengan Islam yang sangat memperhatikan cara berpakaian dan kebersihan.

Mengubah kebiasaan semacam ini bukan hal mudah. Selain kebiasaan ini telah berlangsung lama, juga upaya perubahan itu dilakukan oleh orang-orang Islam yang berasal dari luar Papua. Terlebih masih ada yang berpikir bahwa kebiasaan tersebut patut dilestarikan atas nama pelestarian adat dan warisan kebudayaan daerah.

Tantangan lainnya adalah masih banyak orang yang menganggap bahwa Islam hanya agama tamu di tanah Papua.

Mereka menganggap, Islam cenderung melunturkan agama yang sudah ada. Akibat anggapan itu, keberadaan dai dan Islam di tengah masyarakat Papua tidak jarang mendapat penolakan.

“Namun, apa pun tantangannya harus dihadapi untuk menegakkan nilai-nilai Islam di Papua,” ujar Fadzlan.

Serambi Madinah

Tak hanya AFKN. Sejumlah organisasi Islam lainnya juga mengembangkan dakwahnya hingga Papua. Misalnya, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Dewan Dakwah, Hidayatullah, Al-Khairat, Jamaah Tabligh, Hizbut Tahrir Indonesia, Salafi, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement