Senin 15 Oct 2012 13:18 WIB

Muslim Balas Iklan Anti-Islam dengan Santun

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim AS
Foto: islamicblog.co.in
Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komunitas Muslim Amerika Serikat (AS) tak berhenti berkreasi dalam merespon iklan anti-Islam yang belakangan muncul. Kali, ini mereka memasang iklan yang berisi kerendahan hati dan sikap bijaksana Muslim AS menghadapi provokasi.

Kampanye itu disponsori Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). Mereka memasang tiga spanduk berukuran lima meter di stasiun subway Metro, New York. Selanjutnya, spanduk itu juga akan dipasang di Stasiun Glenmont, Georgia Avenue dan U Street.

"Show forgiveness, speak for justice and avoid the ignorant (Kami ingin merespon iklan tersebut dengan cara yang sederhana)," komentar Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad, seperti dikutip wusa9.com, Senin (15/100).

Awad menyatakan pemasangan iklan ini mendapat dukungan dari 130 organisasi muslim dan non-muslim. Secara kolektif, mereka mengumpulkan dana sebesar 5.400 dolar AS selama sebulan.

"Ini menjadi bukti keseriusan kami melawan Islamofobia. Tentu kami tidak sendiri, kami bersama umat beragama lain menyerukan penolakan terhadap Islamofobia," paparnya.

Seorang warga New York, Thesley Jonathan menilai kampanye yang dilakukan menunjukan kerendahan hati. "Mereka pertimbangkan untuk tidak menyerang balik," kata dia.

Warga New York lainnya, Diane Tepter, mengaku ingin sekali ambil bagian dari kampanye ini. Ia menyadari setiap manusia pada dasarnya sama. "Saya coba melakukan apa yang saya bisa, karena U Street adalah rumahku," kata dia.

Secara terpisah di Minesotta, CAIR Minnesota awal pekan ini, meluncurkan sebuah iklan balasan di media St Cloud Times. Iklan itu untuk menangkis iklan provokasi yang dibuat Pastor Dennis Campbell, dari Kota Granite.

"Muslim mencari pengaruh di dalam bangsa ini lewat imigrasi, pendidikan, pemerintah, obat-obat terlarang dan dengan mendukung agenda kaum gay," isi iklan Pastor Dennis.

CAIR merespon iklan tersebut, namun tidak dengan nada menyerang balik. Mereka menggunakan headline besar berjudul, 'Kami adalah warga Amerika. Kami adalah Muslim.' Seluruh kalimat dalam iklan balasan pun terdengar santun dan membuka diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement