Selasa 09 Oct 2012 18:05 WIB

Selamat dari Kobaran Api

Rep: Heri Ruslan dari Makkah/ Red: Dewi Mardiani
Seorang jamaah memperlihatkan video terbakarnya bus pengangkut jamaah haji Indonesia.
Foto: Seorang jamaah memperlihatkan video terbakarnya bus pengangkut j
Seorang jamaah memperlihatkan video terbakarnya bus pengangkut jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, ‘’Labbaik Allahuma Labbaik...’’ Kalimah talbiyah itu terus terucap dari bibir Ramlah Nurung dan dua temannya. Bus yang mereka tumpangi dari Madinah melaju di antara padang pasir.

Bus Ummul Qura itu berangkat pagi hari dari Madinah, mengangkut 47 jamaah calon haji kloter 13 asal Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (8/10).  Saat Ramlah bertalbiyah, sebagian besar penumpang bus itu sedang terlelap tidur setelah menempuh perjalanan selama berjam-jam.

Setelah delapan hari berada di Madinah, Ramlah sudah tak sabar ingin melihat Baitullah Kabah di Tanah Suci, Makkah. Saat asyik ia bertalbiyah, seorang temannya berkata, ‘’Kok seperti ada bau hangus.’’

Mendengar ucapan itu, Ramlah tak terlalu menghiraukannya. ‘’Iya, ya, seperti ada bau hangus.’’  Ia kembali bertalbiyah. Tak lama kemudian, temannya kembali mengatakan ada bau hangus di dalam bus.

Ramlah kaget bukan kepalang begitu bus yang ditumpanginya tiba-tiba berhenti. Ia segera menengok ke arah belakang bus. ‘’Saya lihat asap hitam sudah mengepul tinggi di belakang bus,’’ tutur wanita yang berangkat ke Tanah Suci seorang diri itu. ‘’Kebakaran... Kebakaran... ‘’ teriak Ramlah.

Jamaah lain yang terlelap segera terbangun. Kepanikan mulai terjadi ketika pintu bus bagian tengah terkunci. Untunglah, pintu bagian depan bisa ditahan. Satu per satu penumpang berhamburan keluar dari bus.

Api terus berkobar dan melalap semua bagian bus. Koper jamaah yang disimpan di atap bus tak bisa diselamatkan. Tas tenteng jamaah pun tak ada yang bisa diselamatkan. ‘’Semua hangus terbakar.’’

Jamaris, ketua rombongan bus 5 Kloter 13 embarkasi Ujungpandang menuturkan, sopir tak mengetahui kalo bagian belakang bus sudah terbakar. ‘’Saya juga duduk di paling depan dan tak mencium bau hangus,’’ katanya.

Namun, ia melihat ada mobil sedan putih yang memerintahkan sopir untuk menghentikan busnya. Saat itu, bagian belakang bus sudah terbakar. ‘’Bus langsung berhenti dan untungnya pintu bagian depan yang nyaris tertutup lagi bisa ditahan,’’ kata Jamaris.

Markamah bin Manguluang, jamaah yang juga menumpang bus Ummul Qura itu, menuturkan, selama di perjalanan bus tersebut ugal-ugalan. ‘’Saling kejar dengan bus yang lain,’’ kata dia. Ia juga mengabadikan peristiwa kebakaran itu dengan smart phone-nya.

Setelah bus terbakar, barulah dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. ‘’Mobil pemadam datang terlambat. Semua hangus terbakar,’’ kata Jamaris. Ia menuturkan, 47 jamaah yang menumpang mobil itu harus rela menunggu selama tiga jam di tengah terik matahari. ‘’Tiga jam kita menunggu dan akhirnya dievakuasi.’’

Para jamaah berharap agar pihak Ummul Qura bisa memberi ganti rugi atas semua harta dan barang-barang yang telah hangus terbakar. Ramlah mengaku telah mendapat uang santunan sebesar 1.000 riyal dari perusahaan bus. Namun, jumlah itu tak sebanding dengan total harta miliknya yang terbakar.

Keriuhan terjadi di perumahan 819 sektor VIII kawasan Misfalah, Senin (8/10) malam. Di pemondokan itulah, kloter 13 embarkasi Ujungpandang menginap. Puluhan jamaah masih mencari-cari koper dan tas bawaannya.

‘’Koper yang diangkut dalam bus yang terbakar ternyata bukan milik rombongan yang ada di bus itu,’’ tutur Denny Fathurahman, ketua Sektor VIII. Hanya tas tenteng semua penumpang di bus yang terbakar itu hangus tak bersisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement