Senin 08 Oct 2012 17:01 WIB

Inilah Batas Tanah Suci Makkah (5)

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Masjidil Haram saat Hurgronje berada di Makkah
Masjidil Haram saat Hurgronje berada di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Nakhlah

Nabi mengutus Abdullah ibn Jahsy bersama delapan orang dari kau Muhajirin ke Nakhlah untuk memata-matai kafilah Quraisy dan mengetahui kondisi mereka. Ketika kafilah itu telah lewat, yaitu pada hari terakhir pada bulan Rajab.

Rombongan Abdullah ibn Jahsy berkata, "Jika kalian sisakan mereka pada malam ini, maka kalian akan memasuki bulan suci yang akan mencegah kalian dari mereka. Dan jika kalian membunuh mereka, maka kalian akan membunuhnya pada bulan suci."

Kemudian mereka bersepakat untuk membunuhnya. Akhirnya mereka berhasil membunuh Amru Bin Al-Hadlrami dan menawan Utsman ibn Abdillah serta Hakam ibn Kisan, lalu mengambil sebagian harta mereka.

Sebagian dari anggota kafilah yang tersisa memilih lari dan kabur. Inilah harta rampasan pertama, orang pertama yang terbunuh, serta tawanan pertama dalam Islam.

Mengingat kejadian ini terjadi pada bulan suci, Nabi lalu bersabda, "Aku tidak menyuruh kalian untuk perang." Dan Orang-orang Quraisy pun menimpalinya, "Muhammad dan para pengikutnya telah menghalalkan bulan suci (untuk berperang)."

Kemudian turunlah ayat, "Mereka bertanya tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, berperang dalam bulan itu adalah dosa besar. Tetapi menghalangi (manusia) dan jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dan sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dan agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah :217).

Setelah Pembebasan Makkah, dalam perjalanan dari Hunain menuju Thaif, Rasulullah dan para pengikutnya melewati Nakhlah "Al- Yamaniyyah", lalu Qarn al-Manazil, dan mendirikan kemah dekat Thaif.

sumber : Sejarah Mekah, Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement