Senin 08 Oct 2012 16:57 WIB

Inilah Batas Tanah Suci Makkah (3)

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Kota Suci Makkah, Arab Saudi.
Foto: contructionweekonline.com
Kota Suci Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Ji'ranah

Kata ji'ranah diambil dari nama seorang wanita yang hidup di daerah tersebut. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Fakihi dari Ibnu Abbas RA, bahwa surat al-Nahl ayat 92 yang berbunyi, "Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintalnya dengan kuat, menjadi cerai berai kembali."

Ayat tersebut turun kepada seorang wanita Quraisy dan Bani Tim yang dijuluki dengan julukan Ji'ranah. Wanita tersebut disinyalir sebagai seorang wanita yang terkenal dungu.

Sekarang, Ji'ranah adalah sebuah perkampungan di Wadi Saraf. Letaknya, sekitar 24 km dari Masjidil Haram, yaitu sebelah Timur Laut dihubungkan oleh jalan Ma'bad. Airnya dikenal dengan keistimewaan rasanya.

Di sana terdapat masjid yang digunakan untuk berihram ibadah umrah oleh penduduk Makkah. Masjid tersebut juga diperbaharui kembali oleh Raja Fahd. Renovasinya menelan biaya kurang lebih 2 juta riyal. Luas masjid ini sekitar 430 meter persegi yang dapat menampung jamaah sekitar 1.000 orang.

Di tempat yang sama, yaitu di Ji'ranah, Rasulullah pernah meninggalkan para tawanan dan harta rampasan perang yang diambilnya dan Hawazin dalam peperangan Hunain pada tahun 8 Hijriah.

Kira-kira selama 10 malam berada di Ji'ranah, Rasulullah tidak membagikan harta rampasan perang tersebut. Hal itu dilakukan Rasulullah sembari menunggu orang-orang Hawazin yang bertobat datang menyusulnya.

Ketika telah dibagikan, barulah datang beberapa utusan Hawazin memohon kepada Rasulullah agar membebaskan para tawanan beserta hartanya. Rasulullah lalu bertanya kepada para utusan itu, "Silakan kalian pilih, tawanan atau harta?"

Mereka lalu memilih tawanan, dan Rasulullah pun meminta kepada kaum muslimin semua untuk membebaskan para tawanan Hawrazin dengan lembut dan secara baik- baik. Kemudian, pada malam itu juga, dari Ji'ranah, Rasulullah lalu berihram dan mengerjakan umrah, dan selesai pada malam itu juga. Setelah itu, Rasulullah SAW lalu menyuruh para tentaranya untuk kembali ke Madinah.

sumber : Sejarah Mekah, Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement