Senin 08 Oct 2012 07:05 WIB

Chika Nakamura, Hidayah di Awal Ramadhan (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Chika Nakamura.
Foto: blogspot.com
Chika Nakamura.

REPUBLIKA.CO.ID, Sehelai pashmina berwarna ungu terang tampak menghiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perempuan Muslimah lainnya.

Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri Paman Sam.

Chika Nakamura, demikian nama lengkap pem berian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika asli ataupun Amerika keturunan.

Kedua orang tuanya adalah orang Jepang asli. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas tahun yang lalu, dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar kariernya sebagai petinju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19 tahun.

Bagi kebanyakan kaum perempuan, tinju bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan, profesi ini juga tidak cukup menjanjikan dari segi pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang memiliki penghasilan tinggi, salah satunya adalah Laila Ali, yang tak lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.

Karena alasan itu pula, keluarga Chika di Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar itu untuk menekuni karier di dunia tinju. Kendati tidak mendapat restu dari orang tuanya, hal ini tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus menekuni profesi ini.

Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai sebuah pekerjaan penuh waktu. Di saat sedang tidak ada tawaran bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju wanita.

Karier di dunia tinju mulai ditekuni Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason’s Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement