Ahad 07 Oct 2012 09:15 WIB

Tolak Larangan Jilbab, Muslim Azerbaijan Ditangkap

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU--Ratusan aktivis Muslim Azerbaijan diserang aparat kepolisian ketika mereka menggelar aksi protes menolak larangan jilbab di sekolah. "Hentikan Islamofobia dan Kebebasan untuk jilbab," demikian tuntutan mereka, sepert dikutip AFP, Ahad (5/10).

Para aktivis berkumpul di luar kantor Kementerian Pendidikan. Mereka menyerukan penghapusan larangan jilbab di sekolah Islam sejak 2010. Mereka menolak aturan yang mewajibkan siswi Muslim mengenakan seragam biasa. Bentrokan sendiri sempat direkam dan selanjutnya diunggah ke laman radioa Azadliq. Tampak dalam video itu, sejumlah polisi memukili aktivis dengan tongkat.

Akibat bentrokan itu, sebanyak 70 orang ditangkap, sejumlah aktivis dan polisi mengalami luka-luka. Seperti negara bekas Uni Soviet lainnya, setelah merdeka Azerbaijan mengalami kebangkitan agama. Sebelumnya, aktivitas keagamaan sangat dibatasi.

Memasuki era demokrasi, khususnya pada pemerintahaan Ilham Aliyev, negeri Asia Tengah ini telah melakukan kontrol ketat terhadap agama.Pertengahan Februari 2010, pemerintah memerintahkan seluruh pegawai negeri untuk menghapus simbol-simbol Islam di kantor mereka. Negara juga mengharuskan semua komunitas agama untuk mendaftar ke Komite Negara.

Pemerintah  mengamanatkan semua kelompok agama menyelaraskan ajaran mereka dengan otoritas  Dewan Muslim Kaukasus (CBM), sebuah dewan yang didukung ulama negara.Yang menyakitkan Muslim Azerbaijan, pemerintah mengkampanyekan penutupan dan penghancuran masjid. Tahun lalu, dua masjid yang dituduh pemerintah dibangun secara ilegal dihancurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement