REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Petugas pengamanan jamaah haji Indonesia daerah kerja Makkah menabuh genderang perang melawan joki Hajar Aswad.
Dalam operasi yang digelar pada Jumat (5/10) dini hari, petugas menangkap enam joki yang sedang menawarkan jasa untuk mencium hajar Aswad.
''Pelakunya adalah orang Indonesia juga, tapi tak memiliki dokumen yang lengkap,'' ujar Kepala Seksi Pengamanan Daker Makkah, Letkol Jaetul Muchlis Basyir, Jumat (5/10) kepada Republika Online.
Menurut Jaetul Muchlis, keenam joki Hajar Aswad yang ditangkap itu empat berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, satu dari Garut, Jawa Barat, dan seorang dari Tulungagung, Jawa Timur.
Para joki Hajar Aswad itu langsung diperiksa di kantor Misi Haji Makkah. ''Kami ingin memberi efek jera bagi para joki Hajar Aswad yang seringkali melakukan pemerasan terhadap jamaah haji Indonesia.''
Jaetul Muchlis mengungkapkan, di balik praktik para joki ini ada bos-nya. ''Kami akan tangkap bos-nya. Mereka yang kita tangkap itu cuma kacungnya saja.''
Pihaknya mengaku geram dengan tindakan para joki Hajar Aswad yang kerap memeras jamaah haji Indonesia. Keenam joki hajar Aswad itu telah membuat kesepakatan dengan petugas pengamanan haji Indonesia untuk membantu membongkar sindikat praktik tercela itu.
''Jika mereka melanggar kesepakatan, kami akan menyerahkan kepada kepolisian Arab Saudi,'' papar Jaetul Muchlis menegaskan.