REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH---Lantaran kapasitas bagasi salah satu armada bus Arab Saudi yang terbilang kecil, sejumlah barang bawaan jamaah calon haji (calhaj) di Madinah tak terangkut.
‘’Ini karena kapasitas bagasi armada bus Abu Sarhad yang kecil sehingga barang bawaan jamaah tak semuanya terangkut,’’ kata Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari, Kamis (4/10).
Akibat tak terangkut itulah, banyak barang bawaan jamaah yang bermasalah. Menurut Jauhari, menginjak hari keempat keberangkatan jamaah ke Makkah dari Madinah, dari 10 kloter yang menggunakan armada bus Abu Sarhad, tiga kloter mengalami masalah barang bawaan karena tak seluruhnya terangkut.
Sebelumnya, pada hari kedua dari 20 kloter yang berangkat, tujuh di antaranya mengalami masalah serupa. Semuanya juga lantaran armada bus yang sama, yaitu Abu Sarhad.
Hal yang paling mendasar, lanjut Jauhari, adalah karena kapasitas bagasi yang kecil. Jika kapasitas bagasi luas, ketika ada tas jinjing yang tak bisa diletakkan di dalam bus, maka tas tersebut akan ditaruh di bagian atas bus. Namun, bagasi bagian atas bus Abu Sarhad itu terbilang kecil sehingga hanya cukup untuk koper-koper besar.
Masalah kian runyam karena Kementerian Haji Arab Saudi kerap melakukan penyisiran (sweeping) terhadap barang bawaan jamaah dalam bus. Jika ada aksi sweeping itulah, barang-barang bawaan yang ada dalam bus akan dikeluarkan. ‘’Sebenarnya boleh saja ada barang bawaan dalam bus, asal tidak mengganggu kenyamanan,’’ ujar Jauhari.
Namun, faktanya, hal ini belakangan menimbulkan masalah sehingga barang bawaan jamaah pun banyak tercecer.
Jauhari mengungkapkan, sebenarnya pihaknya telah melayangkan surat keluhan terhadap pihak terkait tentang ini. Dalam hal ini, pihak Daker Madinah menyampaikan laporan pada Muasasah Adilla dan Ketua PPIH Arab Saudi untuk dilanjutkan pada pihak naqobah (pengelola transportasi) serta ditembuskan ke Kementerian Haji Arab Saudi agar kejadian serupa tak terulang lagi.
Namun, kenyataan di lapangan berbicara lain. Kendati tak semua armada Abu Sarhad berbagasi kecil, ternyata masalah ini terus terulang sehingga layanan jamaah pun tak optimal lantaran banyak barang bawaan yang tak terangkut.