REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Suhu udara di Tanah Suci, Makkah terus meningkat. Rabu (3/10), suhu kota Makkah mencapai 43 derajat celcius.
"Jamaah disarankan untuk banyak mengonsumsi air minum. Minimal segelas per jam," ujar Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia, dr Agus Widiyatmoko, SpPD. Kekurangan cairan dalam cuaca yang ekstrem bisa mengakibatkan dehidrasi.
Apalagi, tingkat kelembaban udara di kota Makkah hanya 11 persen. Artinya, kata dia, kandungan air dalam udara hanya sekitar 11 persen. Padahal, kelembaban udara di Indonesia mencapai 80 persen.
Ia menyarankan agar jamaah haji membawa semprotan air. Untuk meningkatkan kelembaban udara, kata dia, jamaah diminta untuk menyemprotkan air ke masker yang digunakannya.
Saat ini, jumlah jamaah yang sudah tiba ke kota Makkah hingga Rabu (3/10) pagi, sudah mencapai 20.131 orang yang berasal dari 50 kloter.
Berdasarkan pantauan Republika Online di sekitar Masjidil Haram, jamaah haji Indonesia sudah mulai memenuhi kawasan Masjidil Haram. Bagi yang baru tiba di Makkah langsung menunaikan umrah dan bagi yang beberapa hari telah berada di kota suci ini menjalankan ibadah shalat lima waktu.