REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung peluncuran Gerakan Maghrib Mengaji (Gemmar Mengaji) di Yogyakarta. Menurut Sri Sultan seperti disampaikan Biro Kesra Pemprov DIY, Masdiyanto , Maghrib waktu paling tepat bukan hanya untuk mengaji tetapi juga untuk berkumpul dengan keluarga. Sehingga waktu itulah waktu paling tepat untuk pendidikan moral melalui keluarga.
Melalui gerakan ini diharapkan bisa mengembalikan lagi tradisi mengaji di DIY. "Dengan gerakan ini diharapkan bisa membangun masyarakat madani dan bisa menjawab berbagai masalah bangsa," jelasnya.
Deklarasi Gemmar Mengaji ini dihadiri sekitar 4.000 santri dari 350 taman pendidikan alqur'an (TPA) di Kota Yogyakarta. Deklarasi yang diprakarsai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta ini juga diikuti dengan sholat Maghrib berjamaah di Masjid Pangeran Diponegoro kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Ribuan santri dan ustad/ustadzah yang hadir kemudian tadarus alqur'an bersama di masjid tersebut hingga Isya' tiba. Menurut Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Titik Sulastri, pihaknya memiliki empat program yaitu Yogya Taqwa, Yogya Cerdas, Yogya Sejahtera dan Yogya Peduli. Ini salah satu dari program tersebut. Dengan gerakan ini kita ingin meningkatkan semangat membaca, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai alqur'an di Yogyakarta.