REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO--Mahasiswa dan pelajar Muslim Kanada mengharapkan pihak kampus dan sekolah untuk menyediakan ruangan khusus untuk beribadah. Selama ini, mereka selalu mengalami kesulitan mencari ruangan kosong guna melaksanakan shalat.
Direktur Asosiasi Mahasiswa Universitas Carleton, Washim Ahmed, mengatakan persoalan utama yang dihadapi mahasiswa Muslim adalah ketika mereka tidak mendapatkan jaminan memperoleh ruangan. "Jika ada ruangan, tidak masalah tapi kalau tidak ada itu yang jadi masalah," kata dia seperti dikutp toronto sun, Senin (24/9).
Maged Arab, 23 tahun, mengungkap kendati mendapat ruang, tidak menjamin suasananya bakal mendukung. Suara gaduh dan gangguan bakal menganggu konsentrasi mereka. "Yang pasti anda bakal selalu terlambat shalat," katanya.
Dewan Pendidikan Distrik Ottawa-Carleton mengatakan telah meminta pihak sekolah atau kampus untuk menyiapkan satu ruangan khusus untuk beribadah. Penggunaan ruang tersebut jelas mendapat pengawasan dari pihak kampus atau sekolah.
Direktur Asosiasi Dewan Pendidikan, Walter Piovesan mengatakan saat ini permintaan ruang ibadah khusus bagi mahasiswa atau pelajar Muslim meningkat 60-70 persen. Dari permintaan itu belum semuanya dikabulkan.
"Dalam kasus ini tidak ada ruangan khusus tapi ada kewajiban pihak kampus dan sekolah untuk melaksanakan piagam HAM Ontario," kata dia. Pernyataan itu segera dibantah Ahmed. Menurut dia, jaminan itu tidak dilaksanakan dengan baik. Mahasiswa atau pelajar Muslim justru diwajibkan memesan ruangan terlebih dahulu sebelum menggunakannya. "Jadi, pelaksanannya acak tidak terorganisir."