Rabu 19 Sep 2012 17:55 WIB

Pendidikan Anak di Era Keemasan (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara untuk menulis 99 nama Allah atau Al-Asma Al-Husna.

Anak-anak Muslim di masa kekhalifahan pun mulai diperkenalkan dengan tulisan ayat-ayat Alquran yang sederhana.

Setelah mahir membaca dan menulis, mereka diajarkan Alquran ditambah pelajaran berhitung atau aritmatika.

Menurut Esposito, teknik utama belajar Alquran pada waktu itu berupa pengulangan, siswa menirukan guru. “Mereka mengulang satu bagian Alquran sampai benar-benar hafal,” ujarnya.

Tujuan utama PAUD pada waktu itu adalah mencetak siswa menjadi Muslim yang baik. Salah satunya adalah dapat membaca, menghafal, serta mulai memahami Alquran.

Tak heran jika para ilmuwan Muslim terkemuka di era kejayaan Islam kebanyakan telah hafal Alquran sejak usia dini. Ibnu Sina, yang dikenal memiliki kepintaran dan daya ingat yang luar biasa sejak usia dini, telah dikenalkan dengan ilmu Alquran sehingga pada usia lima tahun sang dokter legendaris sudah mampu menghafal Alquran.

Dengan diperkenalkan Alquran dan nilai-nilai Islam sejak dini, para ilmuwan Muslim di era keemasan tak hanya menguasai sains, tapi juga memiliki basis ilmu agama yang kokoh. Pengembangan ilmu pengetahuan, sains, bahkan seni selalu diwarnai oleh nilai-nilai keislaman, sehingga wahyu berperan sebagai pemandu ilmu.

Pada era kejayaan Islam, di berbagai sudut kota Islam tersebar Al-Katatib atau sekolah Quran. Di tempat itulah anak-anak belajar membaca, menulis, dan menghafal Alquran. Sekolah Quran itu dikhususkan bagi anak-anak yang berusia mulai dari lima tahun. Anak-ana dengan penuh suka cita mempelajari Alquran sejak dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement