Jumat 07 Sep 2012 22:10 WIB

'Ada Tangan Jahat yang Ingin Memecah Muslim Indonesia'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Kerusuhan dipicu konflik sektarian syiah sunni di Sampang juga pernah terjadi akhir tahun lalu.
Foto: (ANTARA/Saiful Bahri)
Kerusuhan dipicu konflik sektarian syiah sunni di Sampang juga pernah terjadi akhir tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pecinta Syiah lewat Ahlul Bait Indonesia (ABI) menyesalkan yang terjadi dalam satu dekade terakhir pada perkembangan ajaran Syiah. Ketua DPP ABI, Hasan Alaydrus menilai ada beberapa pihak yang kian represif terhadap ajaran Syiah.

"Ada tangan jahat yang siap memecah belah umat Muslim Indonesia. Padahal, jika kedua kekuatan Sunni di Indonesia serta Syiah di Iran bersatu, maka bisa menjadi kekuatan besar dunia untuk membela kepentingan rakyat," imbuh Hasan saat berkunjung di Kantor Republika, Jumat (7/9).

Wakil Ketua ABI, Abdullah Beik meminta konflik harus segera disudahi. Cara itu dinilai pria asli Madura tersebut menjadi langkah penyelesaian kasus Sampang agar tidak terulang kembali.

Beik menuturkan, cara agar konflik tak terulang, tiap tiap ulama dari dua mahzab, Sunni dan Syiah, menjelaskan tentang hak-hak hidup umat di negeri majemuk seperti Indonesia. Serta menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama.

"Bila dikatakan ada sebuah ajaran sesat pun, bukan artinya lantas dibunuh atau dirusak tempat hidupnya," tutur Beik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement