Rabu 24 Jul 2013 20:56 WIB

Menag Bertemu dengan Ulama Madura Bahas Warga Syiah

 Ribuan ulama dan santri se-Madura, melakukan istighasah dalam menyikapi pengungsi Syiah, di Sampang, Jatim, Kamis (20/6).   (Antara/Saiful Bahri)
Ribuan ulama dan santri se-Madura, melakukan istighasah dalam menyikapi pengungsi Syiah, di Sampang, Jatim, Kamis (20/6). (Antara/Saiful Bahri)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG---Menteri Agama Suryadharma Ali menggelar pertemuan dengan ulama Madura di Sampang, Jawa Timur, Rabu (23/7) untuk membahas penyelesaian konflik yang menimpa kelompok Islam Syiah di wilayah itu. Pertemuan digelar di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Desa Panggung, Kecamatan Kota Sampang.

Hadir juga Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz , Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono. "Tujuan pertemuan ini guna mencarikan solusi alternatif atas kasus yang menimpa warga Syiah Sampang," kata Suryadharma Ali.

Pertemuan antara Menteri Agama dengan para ulama Madura di Sampang ini merupakan pertemuan lanjutan. Sebelumnya Menteri bersama rombongan melakukan pertemuan di Surabaya membahas upaya rekonsiliasi atas konflik yang menimpa kelompok Islam Syiah.

Para prinsipnya, pemeritah menginginkan kelompok Islam Syiah kembali ke kampung halamannya di Desa Karanggaram, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang dan hidup seperti biasanya.

Pemerintah juga berjanji akan memperbaiki semua rumah warga Syiah yang rusak kelompok penyerang, tanpa harus mempersoalkan siapa pelakunya.

Wakil BUpati Sampang Fadhilah Budiono menyatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pendekatan secara persuasif kepada para tokoh masyarakat dan ulama Sampang, serta para ulama di tiga kabupaten lain di Pulau Madura guna menyelesaikan kasus itu.

Bupati yakin, para ulama di Madura khususnya di Kabupaten Sampang tetap menginginkan kehidupan umat yang harmonis, saling menghargai perbedaan pahan, serta saling menghormati.

"Memang untuk mencapai tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Makanya kami akan terus berupaya, agar kasus di Sampang ini bisa segera selesai dan mereka bisa hidup damai," kata Fadhilah Budiono

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement