Jumat 07 Sep 2012 19:05 WIB

Masjid Regent Park, Memadukan Seni Tradisional dan Modern (4-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Regent Park London, Inggris.
Foto: flickriver.com
Masjid Regent Park London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, Bangunan Masjid Regent’s Park terdiri atas dua lantai ditambah dengan sebagian di tengah berlantai tiga. Lantai satu memiliki denah sama dengan lantai di atasnya, yakni berbentuk segi empat.

Lantai satu ini terdiri atas tempat parkir mobil yang bisa menampung hingga 60 buah mobil yang terletak pada sisi barat, ruang wudhu khusus untuk pria, ruang komite masjid, dan di bagian timur terdapat ruang shalat utama.

Ruang shalat utama dan ruang-ruang lainnya berbentuk segi empat panjang. Semua dinding sejajar dan saling tegak lurus dengan arah kiblat. Ruang shalat utama yang disebut juga dengan haram berdinding tinggi hingga membentuk mezzanine dengan lantai dua dan lantai tiga.

Pada lantai dua, selain ruang kosong dari mezzanine, di sisi selatan terdapat tempat wudhu wanita, sebuah gang, dan kantor administrasi. Di bagian barat lantai dua, terdapat halaman terbuka yang juga merupakan atap dari tempat parkir yang berada di bawahnya sehingga menjadi halaman depan masjid.

Selain itu, di lantai dua, terdapat teras di sisi utara dan timur. Sementara itu, lantai tiga ditujukan untuk ruang perpustakaan, ruang baca, dan semacam serambi khusus untuk wanita.

Minaret (menara) terdapat dalam unit bangunan di sisi barat laut, menyatu dengan lantai satu, dua, dan tiga. Selain sebagai tempat pengeras suara azan, minaret tersebut juga berfungsi sebagai tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai lainnya. Bentuk minaret silindris, dari bawah hingga atas diameternya sama, tidak mengecil seperti kebanyakan minaret masjid pada umumnya.

Di bagian atas minaret terdapat semacam gardu dengan balkon melingkar. Di atas gardu atau di puncak minaret ada konstruksi berbentuk silindris yang diatapi oleh kubah kecil yang dihias dengan cunduk berbentuk bulan sabit.

Ruang shalat utama juga diatapi kubah. Bentuk kubah pada ruang shalat utama ini mirip dengan kubah pada bangunan masjid di Persia yang memiliki pucuk sedikit meruncing. Kubah ini dilapis dengan metal tahan karat.

Bagian dinding luar dari bangunan ini hampir semua terbuat dari kaca, berderet masing-masing di antara dua kolom dengan pelengkung sedikit patah di atas. Secara prinsip, menurut Yulianto, perbedaan masjid ini dibandingkan masjid-masjid zaman sebelumnya termasuk yang kuno, paling menonjol adalah bahan bangunannya, antara lain penggunaan kaca dan metal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement