Kamis 06 Sep 2012 17:59 WIB

Ragam Terapi Warisan Kedokteran Islam (5-habis)

Rep: Desy Susilawati/Heri Ruslan / Red: Chairul Akhmad
Praktik kedokteran Islam tempo dulu (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Praktik kedokteran Islam tempo dulu (ilustrasi).

Pitoterapi

Pitoterapi adalah penggunaan tumbuh-tumbuhan dan ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk tujuan medis.

Dalam Pitoterapi, Avicenna memperkenalkan pengobatan menggunakan Taxus baccata L. dalam karayanya The Canon of Medicine. Dia menyebut ramuan obat ini sebagai "Zarnab"  yang digunakan untuk menyembuhkan sakit jantung.

"Ini pertama kali diketahui, dokter menggunakan saluran kalsium sebagai penghalang obat, yang belum digunakan di dunia barat hingga tahun 1960,'' papar Yalcin Tekol dalam karyanya "The Medieval Physician Avicenna Used an Herbal Calcium Channel blocker, Taxus baccata L”.

Urologi

Dokter Muslim dari dunia Islam membuat banyak kemajuan dalam bidang urologi. “Muhammad ibnu Zakariya Razi memperkenalkan metode-metode pengobatan saluran air kencing,” ungkap Rafik Berjak dan Muzaffar Iqbal, dalam karyanya, “Ibn Sina - Al-Biruni correspondence, Islam & Science”.

Saat dokter lain berhadapan dengan manajemen pengobatan dan perawatan batu ginjal, radang, infeksi, dan gangguan seksual. Mereka merupakan pelopor pembedahan dalam perawatan kencing batu.

"Mereka juga orang pertama yang menghasilkan obat penguji untuk perawatan berbagai penyakit saluran kencing," jelas Al-Dayel dalam karyanya, “Urology in Islamic medicine”.

Litotomi

Abdul Nasser Kaadan PhD, dalam karyanya “Albucasis and Extraction of Bladder Stone”  menjelaskan dalam lithotomi, Abu Al-Qasim Khalaf ibn Al-Abbas Al-Zahrawi atau dikenal barat sebagai Abulcasis (936 M- 1013M), merupakan orang yang pertama yang berhasil melakukan pencabutan saluran kencing dan batu ginjal dari saluran air kencing menggunakan instrumen/peralatan baru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement