Selasa 04 Sep 2012 06:47 WIB

Muslim Jepang dan Kesulitannya

Muslim Jepang tengah mengaji
Muslim Jepang tengah mengaji

REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah Muslim di Jepang mencapai 100 ribu orang, dan mereka memiliki 40 masjid untuk menunaikan ibadah dan ritual-ritual keagamaan mereka di sana.

Dengan jumlah populasi mencapai 128 juta, Jepang merupakan negara kesepuluh dengan total populasi terbanyak di dunia. Tokyo, kota ini menampung sekitar 35 juta orang yang merupakan kota dengan populasi terbesar dan dengan biaya hidup termahal di dunia. 

Meski Islam memasuki wilayah Asia timur pada abad pertama Hijriah, akan tetapi agama Islam masuk ke Jepang pada abad ke-19 Masehi. Sejak tahun 1867, warga Jepang dapat menjalin hubungan dengan negara-negara lain khususnya umat Islam.

Sekarang ini di Jepang tercatat sekitar 100 ribu Muslim hidup di negara itu yang 90 persennya adalah para pendatang dari Indonesia, Pakistan, Iran dan Bangladesh. Sementara 10 persen sisanya adalah warga pribumi. 

Masjid pertama di Jepang adalah masjid Kobe yang dibangun tahun 1935. Masjid Tokyo di bangun pada tahun 1938 dan pada tahun 1990 mengalami renovasi. Masjid memiliki peran besar dalam kehidupan umat Muslim Jepang, mengingat masjid telah memudahkan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas agama mereka.

Lembaga-lembaga Islam di Jepang dibentuk dengan tujuan perluasan kerjasama di antara warga Muslim Jepang dan juga pengadaan buku-buku agama dan kebudayaan Islam untuk warga Muslim negara ini.

Saat ini ada 30 hingga 40 masjid di Jepang. Di negara ini, masjid memiliki beberapa fungsi, selain untuk shalat berjamaah, juga menjadi tempat untuk aktivitas keagamaan, sosial, pertemuan dan bahkan tempat untuk membahas perekonomian. 

 

Perlu disebutkan pula bahwa sekitar 100 tahun lalu, di Jepang hanya ada dua masjid yang kini jumlahnya mencapai 40 bangunan.

Salah satu kendala utama yang dihadapi warga Muslim Jepang adalah buku-buku fiqih dan hadis yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Selain itu, mengingat Muslim adalah kelompok minoritas, maka kesulitan lain yang juga tak kalah besarnya adalah susahnya menemukan produk makanan yang halal

sumber : irib indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement