Senin 20 Aug 2012 09:04 WIB

Subhanallah, Alquran Lebih Dulu Ungkap Detail Black Hole (1)

Black hole/ilustrasi
Foto: burnsmcdmedia.com
Black hole/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tahun 1790, John Michele (Inggris) dan Piere Simon (Prancis) mengatakan di langit ada bintang-bintang tersembunyi. Setelah itu pada 1915 teori relativitas Einstein memperkirakan adanya benda-benda tersebut di angkasa yang mempunyai pengaruh pada waktu dan tempat. 

Dan akhirnya pada tahun 1957, John Wleir berkebangsaan Amerika bicara tentang Black Holes sebagai efek dari keruntuhan bintang-bintang.

Tahun 1944, para ilmuwan dengan menggunakan teleskop Hubbles menetapkan adanya benda tak terlihat di garis edar M87 yang sekitarnya dikelilingi oleh gas. Mereka memperkirakan berat benda tersebut tiga miliar kali lipat dari berat matahari. Dari sinilah ilmuwan kemudian menamainya Black Holes.

Istilah tersebut diartikan sebagai suatu wilayah di suatu tempat yang mengalami tekanan sangat dahsyat hingga terkumpul di sana benda benda dengan ukuran sangat padat sekali dan tidak ada satupun yang meninggalkan tempat itu hingga cahaya sekalipun.

Black Hole terbentuk ketika sebuah bintang besar runtuh karena bahan bakarnya telah habis. Black holes ini tidak terlihat, namun punya tarikan gravitasi sangat kuat terhadap benda-benda sekitarnya. 

Dengan kata lain Black Holes bisa terjadi jika sebuah bintang yang mempunyai berat 20 kali lipat dari matahari kehabisan bahan bakarnya. (bersambung)

sumber : jurnalhajiumroh.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement