Jumat 10 Aug 2012 15:33 WIB

Umat Islam Pertanyakan Masa Depan Ethiopia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah muslim Ethiopia tengah diperiksa oleh petugas keamanan.
Foto: ethiopiaforums.com
Sejumlah muslim Ethiopia tengah diperiksa oleh petugas keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Memburuknya kesehatan Perdana Menteri Ethiopia, Meles Zenawi menjadi pertanyaan komunitas Muslim. Mereka pertanyakan masa depan Ethiopia selepas Zenawi.

"Kami menginginkan Ethiopia jauh lebih baik. Saudara kami yang Kristen juga berharap hal yang sama," ujar pernyataan sikap bersama Kelompok Mahasiswa Muslim seperti dikutip onislam.net, Jumat (10/8). Mereka berpendapat, jika bersatu Ethiopia akan mencapai keadilan dan kebebasan.

PM 57 tahun itu berkuasa sejak 1991. Ia tidak menyapa publik dalam beberapa pekan terakhir. Spekulasi segera bermunculan. Ada yang menyebut, Zenawi meninggal di tempat tidur. Namun, Pemerintah Ethiopia menegaskan kesehatan PM Zenawi membaik.

Menteri Informasi Berekat Simon dalam keterangannya kepada publik menyatakan kondisi PM Zenawi sangat baik selepas pengobatannya. Karenanya, ia menegaskan penyebar penyebar kabar spekulasi tentang kesehatan PM Zenawi akan ditindak tegas.

Simon menegaskan spekulasi yang berkembang di media, merupakan usaha untuk mengacaukan stabilisasi negara. "Saya heran, spekulasi itu hingga mengutip organisasi internasional, yang tidak jelas dari mana mereka mendapatkan sumbernya," papar dia.

Muslim Ethiopia menaruh harapan besar kepada penerus Zenawi untuk masa depan yang lebih baik. Sebab, ada kesempatan untuk menyatukan semua elemen guna berdiri bersama membangun negara.

"Sebagai Muslim, kami ingin mengajak setiap elemen Ethiopia untuk bekerja sama," demikian pernyataan kelompok mahasiswa Muslim.

"Sebagai Muslim, kami ingin kesempatan untuk bekerja dengan orang Kristen dan orang lain untuk membantu membuat Ethiopia negara dapat dengan mengembangkan kedua budaya dan politik dengan cara yang positif."

Populasi Muslim Ethiopia mencapai 34 persen dari total penduduk negara itu. Belakangan mereka turun ke jalan setelah pemerintah mengintervensi urusan agama.

sumber : onislam.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement