Jumat 03 Aug 2012 16:09 WIB

Kufah, Pusat Gerakan Ilmiah Islam (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Agung Kufah, Irak.
Foto: blogspot.com
Masjid Agung Kufah, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak abad ke-7 M, kota Kufah merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Inilah kota bersejarah di Irak yang dibangun pada masa ekspansi pertama Islam ke luar Semenanjung Arab.

   

Kufah pun tercatat sebagai salah satu dari empat kota terpenting bagi penganut aliran Syiah, selain Samarra, Karbala, dan Najaf.

Kufah sempat memegang peranan penting pada masa pemerintahan Khulafa Ar-Rasyidin. Khalifah Ali bin Abi Thalib sempat memindahkan ibu kota pemerintahan Islam dari Madinah ke kota ini.

Selain itu, Kufah pun sempat menjadi pusat gerakan ilmiah Islam yang telah melahirkan sejumlah ulama dan ilmuwan Muslim terkemuka.

Kota yang terletak 10 km di timur laut kota Najaf itu tergolong kota tua. Awalnya, wilayah itu didiami bangsa Mesopotamia. Ketika Kerajaan Sassanid berkuasa Kufah merupakan bagian dari Provinsi Suristan. Kufah ditaklukan umat Islam pada tahun 637 di era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khathab.

Bendera Islam mulai berkibar di Kufah ketika pasukan tentara Muslim yang dipimpin panglimanya Sa'ad bin Abi Waqqash berhasil mengalahkan kerajaan Romawi dan Bizantium dalam Perang Yarmuk pada 636 M. Setahun kemudian, Irak jatuh ke tangan tentara Muslim. Kota pertama yang dibangun tentara Muslim adalah Kufah dan Basra.

Awalnya, Kufah hanyalah kota yang menjadi barak-barak militer Islam. Kota itu menjadi pilihan lantaran bangsa Arab lebih suka tinggal di padang pasir terbuka. Sebab, mereka sangat suka menggembala ternak. Wilayah yang berada di tepi barat Sungai Eufrat itu pun menjadi pilihan sebagai tempat bermukim.

Atas persetujuan Khalifah Umar bin Khathab, Sa'ad pun memindahkan pusat kekuasaan Islam di Persia ke Kufah pada awal 638 M. Di kota itu, Sa'ad yang termasuk salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang pertama masuk Islam akhirnya membangun Kota Kufah. Gedung pemerintahan dan masjid dibangun dengan gaya arsitektur Persia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement