REPUBLIKA.CO.ID, Atas permintaan Nasir Al-Din Mahmud, Al-Jazari menuliskan seluruh penemuannya dalam sebuah risalah yang fenomenal.
Dalam pengantar risalahnya, Al-Jazari mengungkapkan bahwa dirinya mulai mengabdi pada Dinasti Artuqid pada tahun 570 H/1174 M.
Ia menulis risalah penemuannya, setelah 25 tahun bersama menjadi ahli teknik di bawah kepemimpinan tiga raja Dinasti Artuqid.
Berdasarkan informasi itu, kita dapat menyimpulkan, kemungkinan Al-Jazari menulis risalahnya pada tahun 595 H/1198 M, atau dua tahun sebelum Nasir Al-Din didaulat menjadi raja.
Menurut naskah Oxford, Al-Jazari merampumgkam risalahnya yang mengguncang dunia teknik modern pada 16 Januari 1206 M.
Karya besar Al-jazari itu disempurnakan oleh Muhammad ibn Yusuf ibn Utsman Al-Haskafiat pada akhir Sya'ban 602 H/10 April 1206.
Berdasarkan catatan Haskafiat, pada saat itu Al-Jazari sudah tiada. Dari catatan itulah, Al-Jazari diperkirakan wafat pada tahun 602 H/1206 M—beberapa bulan setelah dia menyelesaikan karyanya.
Berkat karya-karyanya yang begitu gemilang, Al-Jazari telah turut mengangkat sejarah peradaban Islam pada kejayaannya di abad ke-12 M. Saat itu, dunia Islam mampu mencapai peradaban paling tinggi.