Rabu 18 Jul 2012 14:45 WIB

Islam di Macedonia, Menghadang Laju Asimilasi Budaya (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Bendera Makedonia.
Foto: blogspot.com
Bendera Makedonia.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah peristiwa tersebut, beberapa gerakan pemberontakan yang menginginkan muculnya sebuah negara mandiri yang berdiri di atas tanah Macedonia mulai bermunculan.

Gerakan semacam ini didirikan pada akhir abad ke-18 dengan nama Organisasi Revolusioner Bulgaria-Macedonia-Adrianopel yang kemudian berubah menjadi SMORO.

Pada tahun 1903, organisasi SMORO melancarkan pemberontakan Ilinden-Preobrazheine melawan penguasa Turki Usmani dan berhasil mendirikan sebuah republik bernama Republik Krushevo.

Pemberontakan ini menelan korban luka yang banyak dari pihak Muslim. Terbentuknya Republik Krushevo ini dianggap sebagai awal dan batu loncatan bagi terbentuknya sebuah Republik Macedonia di kemudian hari.

Runtuhnya kekuasaan Kesultanan Ottoman di kawasan Balkan berdampak pada penurunan jumlah populasi warga Muslim Macedonia. Jika sebelum Perang Dunia II, penduduk Muslim Macedonia diperkirakan mencapai 27 ribu orang, dalam sensus yang dilakukan pada tahun-tahun berikutnya angka tersebut menurun tajam.

Pada tahun 1953, populasi Muslim di Macedonia diperkirakan hanya sebanyak 1.591 orang dan di tahun 1961 meningkat menjadi 3.002 jiwa. Dan, pada tahun 1981 meningkat menjadi 39.355 jiwa.

Warga Muslim Macedonia sebagian besar terkonsentrasi di wilayah barat dan timur yang berbatasan dengan Albania. Komunitas Muslim juga bisa ditemukan di kawasan Centar Zupa. Namun, orang-orang Muslim yang bermukim di kawasan ini lebih bangga menyebut diri mereka sebagai Muslim Turki dibandingkan Muslim Macedonia.

Tempat lainnya yang juga banyak dihuni oleh komunitas Muslim adalah Labunista yang terletak di wilayah Struga. Di bagian utara Macedonia, tepatnya di Debar, juga banyak terdapat desa-desa Muslim.

Kantong Muslim lainnya di Macedonia adalah kawasan  Dolna Reka, Rostusa, Tetovo, Torbesija, Plasnica, dan Dolneni. Wilayah-wilayah tersebut umumnya didiami oleh warga Muslim dari etnis Turki. Sedangkan penduduk Muslim Macedonia yang berasal dari etnis Albania dan Kosovo dapat ditemukan di sepanjang perbatasan Macedonia dengan kedua negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement