Selasa 17 Jul 2012 11:17 WIB

Utbah bin Ghazwan, Menyerahkan Dunia Demi Akhirat (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dan tatkala dilihatnya rasa keberatan pada wajah-wajah orang banyak karena sikap kerasnya membawa mereka kepada hidup sederhana, berkatalah Utbah kepada mereka, “Besok atau lusa akan kalian lihat kepemimpinan orang lain yang menggantikanku.”

Ketika musim haji tiba, Utbah menunaikan ibadah haji, sementara pemerintahan Basrah diwakilkan kepada salah seorang temannya.

Setelah melaksanakan ibadah, dia menghadap Amirul Mukminin di Madinah untuk mengundurkan diri dari pemerintahan.

Tetapi Amirul Mukminin menolak dengan mengucapkan kalimat yang sering diucapkan kepada orang-orang zuhud seperti Utbah, “Apakah kalian hendak menaruh amanat di atas pundakku, kemudian kalian tinggalkan aku memikulnya seorang diri? Tidak. Demi Allah, tidak kuizinkan selama-lamanya!”

Oleh karena itu, tidak ada pilihan bagi Utbah kecuali taat dan patuh. Dan ketika hendak kembali ke Basrah, sebelum naik kendaraannya, ia menghadap kearah kiblat, lalu mengangkat kedua telapak tangannya yang lemah lungai ke langit.

Utbah berdoa dan memohon kepada Allah agar ia tidak dikembalikan ke Basrah, dan tidak pula menjadi pemimpin pemerintahan selama-lamanya.

Allah memperkenankan doanya. Dalam perjalanannya menuju Basrah, Allah memanggil Utbah kepangkuan-Nya dengan menyediakan kesempurnaan nikmat dan kesempurnaan suka cita karena pengorbanan dan baktinya, kezuhudan dan kesahajaannya.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement