Kamis 28 Jun 2012 11:51 WIB

Uswah: Sherly Annavita, Memaknai Hidup dengan Dakwah (2)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Sherly Annavita.
Foto: Republika/Agung Supri
Sherly Annavita.

REPUBLIKA.CO.ID, Izin sudah ditangan, tapi muncul cobaan lain. Kondisi kesehatan Sherly tiba-tiba drop. Ia terserang penyakit tifus yang mengharuskannya rawat inap.

Dua kali tayangan live tidak bisa diikutinya. Hingga akhirnya, kehadiran orang tua dari Aceh membuat kesehatan dara berusia 20 tahun ini semakin pulih. Sherly pun bisa tampil pada ajang “Dai Muda Pilihan”.

Terus berdakwah

Aktivitas Sherly selain kuliah ialah menjadi pemandu acara Muslim di televisi. Ia pun terus berdakwah karena kegiatan ini merupakan kewajiban Muslim atau Muslimah.

Dakwah yang dilakukan Sherly tidak melulu berupa ceramah dari majelis taklim ke majelis taklim, tetapi mensyiarkan Islam sesuai kemampuan yang dimiliki. Bisa dengan menulis, bertutur kata yang baik, perbuatan yang Islami, dan sebagainya.

Dari setiap kegiatan dakwah tersebut, menurutnya, yang terpenting yaitu pengamalan yang dimulai diri sendiri. Jangan sampai berdakwah soal kebajikan, tetapi perilaku bertolak belakang.

Tanggungjawabnya pun berat sampai ke akhirat. “Bukankah Allah sangat benci kepada orang-orang yang mengatakan sesuatu yang tidak dia kerjakan,” ungkapnya mengutip Surah As-Shaf ayat ke-2 dan ke-3.

Alasan ini pula yang mendorong Sherly ingin terus belajar dan belajar menggali ilmu-ilmu Islam. Mahasiswi jurusan hubungan internasional ini merasa beruntung. Setelah “Dai Muda Pilihan” usai, ia bisa melanjutkan berguru ke pembimbingnya, yaitu Ustadz Bachtiar Nasir.

Setiap Ahad, Sherly aktif mengikuti kegiatan AQL Islamic Center di Tebet, Jakarta Selatan. “Setingkat Tuan Guru Ustadz Bachtiar Nasir saja masih terus belajar, apalagi kita-kita ini masih membutuhkan banyak ilmu,” kata pembawa acara program “Telaah” di MNC tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement