Kamis 28 Jun 2012 04:59 WIB

Ulf Karlsson: Ateis yang Terpikat Kekuasaan Allah SWT (1)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Ulf Karlsson
Foto: blogspot
Ulf Karlsson

REPUBLIKA.CO.ID,  Ia lahir dan tumbuh di tengah keluarga Swedia, tak religius namun penuh kasih sayang. Di tahun pertama sekolah menengah pertamanya, ia menuliskan mimpinya untuk menikah dengan seorang wanita Muslim saat dewasa kelak. Saat duduk di bangku sekolah menengah atas, ia membaca beberapa paragraf terjemahan Alquran di perpustakaan dan mendapati penjelasan yang logis.

Namun Ulf Karlsson, pria Swedia itu, tak pernah tahu siapa itu Muslim dan juga apa itu Islam. Dan selama 25 tahun pertama hidupnya, ia tak pernah meyakini keberadaan Tuhan.

                                                                        ***

“Aku (dahulu) adalah contoh nyata manusia materialistis,” Ulf mengawali ceritanya. Ketika menuliskan mimpinya menikahi seorang perempuan Muslim,  Ulf hanya tahu perempuan yang diimpikannya itu menggunakan baju panjang dan berkerudung. Ia bahkan tak ingat apa yang dibacanya saat menekuri terjemahan Alquran di perpustakaan bertahun-tahun lalu.

Karenanya, Ulf bertahan dengan ketidakberagamaannya. “Aku tak dapat menempatkan Tuhan di duniaku sehingga aku merasa aku tak membutuhkan Tuhan. Kupikir kita punya Newton untuk menjelaskan bagaimana sistem semesta berjalan,” lanjutnya.

Waktu berlalu. Ulf menyelesaikan studinya, bekerja, mendapatkan uang, dan mulai tinggal di apartemennya sendiri. Suatu ketika ia tertarik dengan perangkat fotografi yang ada di komputer, yang membuatnya bersemangat mendalami dunia gambar dua dimensi itu.

Suatu hari, saat sedang mendokumentasikan aktivitas pasar melalui lensa tele miliknya, seorang imigran yang tampak marah menghampirinya. Ulf diminta tidak melanjutkan aktivitasnya mengambil gambar ibu dan saudara-saudara si imigran. "Saat itu aku merasa mulai mengenal Muslim. Mereka orang yang aneh," katanya. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement