Senin 25 Jun 2012 02:07 WIB

Muslim dan Kristen North Dakota Gantian Gunakan Gereja

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Gereja dan lahannya yang dijual kepada komunitas muslim di North Dakota, Amerika Serikat.
Foto: onislam.net
Gereja dan lahannya yang dijual kepada komunitas muslim di North Dakota, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKOTA -— Sudah menjadi tradisi bagi umat beragama di North Dakota untuk saling membantu dan bekerja sama. Tradisi itu hinggi kini masih terjaga meski diskriminasi terhadap komunitas muslim terus saja terjadi di sebagian wilayah Amerika Serikat (AS).

Baru-baru ini, umat Kristiani menjual tanah beserta bangunannya kepada komunitas muslim guna dijadikan Islamic Center. Yang menarik, komunitas muslim mempersilakan kepada umat Kristiani untuk menggunakannya pada hari Ahad dan hari besar Kristen.

Ketua Dewan Persatuan Gereja Kristus, Grand Forks Don Medali mengatakan keputusan untuk menjual tanah berikut dengan bangunannya dilatarbelakangi kesulitan keuangan yang dialami gereja. Pendapatan dari pembayaran sewa gedung komunitas muslim tidak lagi mencukup kebutuhan gereja secara jangka panjang.

 “Kami tidak lagi mampu untuk merawat bangunan itu. Jadi, kami yang dulu menyewakan menjadi penyewa,” candanya, seperti dikutip onislam.net, Ahad (24/6).

 Medal mengatakan menjualn tanah dan bangunan kepada komunitas Muslim merupakan opsi yang terbaik ketimbang merobohkan atau mengubahnya menjadi perumahan. “Lebih buruk lagi, jadi restoran,” kata dia.

Dari kalangan Muslim, mereka berjanji untuk tidak mengubah secara utuh bangunan gereja. Hanya ruangan utama yang diubah menjadi tempat shalat. Itu sebabnya, komunitas Muslim meminta umat Kristiani yang beribadah untuk melepaskan sepatu dan sandal mereka. Agung Sasongko

Sebelumnya,  tepatnya setahun lalu, komunitas Muslim menyewa gereja untuk melaksanakan salat Jumat. Opsi penyewaan ini paling realistis mengingat proyek pembangunan 18 masjid tak kunjung terealisasi. Kondisi itu dikarenakan adanya penolakan warga lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement