REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyatakan bahwa kebanyakan koruptor di Indonesia beragama Islam. Ia menyindir orang-orang yang beribadah, namun masih tetap melakukan korupsi.
"Banyak koruptor di Indonesia dari kalangan Islam. Karena Islam menjadi mayoritas," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas saat dihubungi Republika, Ahad (17/6).
Busyro menyindir orang-orang yang beribadah seperti shalat namun tetap melakukan korupsi. Padahal, ketika sedang shalat itu, mereka telah diancam oleh tuhan.
"Misalnya ada ayat dari surat pendek yang dibaca ketika shalat, yaitu 'fawailul lil musholin' atau maka celakalah bagi orang yang tidak shalat. Yaitu, orang yang lalai dari shalatnya. Mereka telah mendustakan agama dengan melalaikan anak yatim dan orang miskin. Anak yatim dan orang miskin itu merupakan simbol kelompok lemah," kata Busyro mengutip Alquran, surat Al Maun.
Menurut Busyro, berdasarkan penjelasan ayat itu, ada orang yang shalat namun tidak berpihak pada anak yatim dan orang miskin. Sikap mereka itu sudah diancam Allah SWT.
"Nah ini sekarang malah ada orang yang shalat namun korupsi, menjarah, mencuri. Ini lebih fatal. Shalat yang dikerjakan orang seperti itu tidak memiliki efek sosial," katanya.