Sabtu 16 Jun 2012 07:23 WIB

MTQ Nasional Ambon Hapus Anggapan Diskriminasi Minoritas

MTQ XXIV tingkat nasional di Ambon, Maluku.
Foto: Embong Salampessy/Antara
MTQ XXIV tingkat nasional di Ambon, Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON --  Menteri Agama, Suryadharma Ali menegaskan, suksesnya penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV Tingkat Nasional di Ambon 8-15 Juni 2012, berdampak besar mengubah pandangan dunia internasional terhadap kiprah bangsa Indonesia, terutama menyangkut kerukunan umat beragama.

"Suksesnya penyelenggaran MTQ 2012 dalam nuasan persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama, memberikan dampak positif tidak hanya di tanah air, tetapi juga di manca negara," ujar Menag Suryadharma Ali, salam sambutannya saat penutupan kegiatan tersebut di Ambon, Jumat malam.

Dia menegaskan, banyak wartawan asing yang datang ke Ambon untuk meliput pembukaan MTQ oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyaksikan sendiri kebersamaan masyarakat di Ambon dalam menyambut perhelatan kegiatan akbar itu, dan mengulasnya di berbagai media internasional.

"Kesaksian para jurnalis asing yang mengulas tentang keberagaman dan kerukunan umat beragama dalam pelaksanaan MTQ di Ambon, di berbagai media internasional, sekaligus berdampak menghapus anggapan bahwa bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang memperlakukan diskriminasi kepada suku atau agama minoritas," tandas Menag.

Menag menegaskan, selama penyelenggaraan MTQ di Ambon, 8 - 15 Juni, dapat terlihat kebersamaan dan persatuan dari seluruh komponen agama, bahu membahu dan bergandengan tangan mewujudkan perdamaian serta persatuan dan persaudaraan yang tidak bisa terlupakan.

Dalam konteks kehidupan beragama, menag berharap MTQ di Ambon dapat menjadi peristiwa yang menandai adanya harapan baru untuk membangun bangsa dan negara dalam suasana aman, damai serta penuh kebersamaan dan persaudaraan.

"Saya berkeyakinan kehidupan beragama yang kondusif berimplikasi positif terhadap upaya kita memajukan bangsa dan negara di semua bidang kehidupan," ujarnya.

Sedangkan dalam kerangka pembangunan bangsa, tambah Menag Suryadharma Ali, kesadaran beragama harus menjadi landasan spiritual dan moral masyarakat dalam menghadapi perubahan menuju hari esok yang lebih baik.

"Berbagai masalah yang mendera bangsa ini akan dapat kita atasi bersama dengan kelapangan jiwa serta keimanan yang sungguh kepada Allah di dalam diri masing-masing umat," ujarnya.

Keimanan yang sungguh, ujarnya, akan melahirkan optimisme dan kearifan untuk menemukan solusi terbaik dari semua masalah yang dihadapi. Selain itu pendidikan karakter dengan penanaman nilai keimanan dan akhlak mulia yang merasuk ke dalam jiwa, perlu menjadi perhatian orang tua maupun para guru di sekolah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement