Kamis 14 Jun 2012 17:53 WIB

Zat Tuhan (1)

Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Barang siapa yang mengenali dirinya, maka ia akan mengenali Tuhannya.

Kalangan teolog (mutakallimin) membayangkan Tuhan sebagai Dia dalam diri- Nya sendiri dan mengesampingkan alam dan segala makhluknya. Zat Tuhan tidak bisa diketahui karena di luar batas cakupan pemahaman kita (beyond our grasp).

Hadis yang sering di kutip ialah: Tafakkaru fi khalq Allah, wala tafakkaru fi Dzat Allah (Pikirkanlah makhluk Allah dan jangan memikirkan Zat Allah).

Zat Tuhan sama sekali berbeda dengan makhluk-Nya, sebagaimana ditegaskan dalam Alquran, “Laisa kamitslihi syai’ (Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.” (QS. As-Syura: 11).

Kaitannya dengan sifat-sifat Tuhan sebagaimana tercantum dalam Al-Asma Al-Husna, yang mempunyai keserupaan dengan sifat-sifat luhur yang dianjurkan untuk ditiru manusia: Takhallaqu bi akhlaq Allah (Berakhlaklah dengan akhlak Allah), bagi teolog, tetap dalam kapasitas Tuhan yang sama sekali berbeda dan tak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat makhluk-Nya.

Dengan demikian, mereka lebih menekankan aspek tanzih, yakni ketakterbandingan Tuhan, sebagaimana yang dijelaskan di dalam artikel terdahulu.

Para mutakallimin lebih menekankan aspek transendensi Tuhan. Seolah Tuhan dengan keserbamahaan sifat dan zat-Nya berada jauh dari kesederhanaan manusia dan makhluknya. Manusia berusaha untuk selalu mendekatkan diri (taqarrub) dengan berbagai persembahan kepada-Nya. Semakin taat dan patuh seorang hamba terhadap Tuhan-Nya semakin dekat pula hamba itu, demikian pula sebaliknya.

Berbeda dengan kalangan sufi, yang menggambarkan substansi Tuhan mempunyai keserupaan (tasybih) dengan makhluk- Nya. Keserupaan antara esensi Tuhan dan makhluknya merupakan konsekuensi dan akibat. Tuhan dan makhluk-Nya memiliki hubungan kausalitas.

Makhluk, terutama manusia, merupakan lokus pengejawentahan (majla) dan lokus penampakan (madzhar) nama-nama dan sifat-Nya, yang sengaja diciptakan dari diri-Nya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement