REPUBLIKA.CO.ID, Masjidil Haram sebagai Baitullah (rumah Allah) hendaklah selalu terpelihara kebersihannya.
Walaupun banyak petugas kebersihan yang sudah ditugaskan menjaga kebersihan, namun kita sebagai tamu Allah yang datang ke rumah-Nya, hendaklah menjaga kebersihan baitullah tersebut.
Hendaklah selalu berhati-hati, agar jangan sampai ada sampah yang terbuang dikawasan Masjidil Haram. Selain dari Fadhilah dan keutamaan membersihkan Masjidil Haram itu sendiri, juga disebabkan adab kita yang bertamu ke rumah Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang beribadah dan orang- orang yang rukuk dan sujud." (QS. Al-Hajj: 26).
Allah SWT juga berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Isma'il, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang tawaf, yang i'tikaf yang rukuk dan yang sujud." (QS. Al-Baqarah: 125).
Thalhah menceritakan dari Mujahid, bahwa memungut qadza (sampah sebesar debu) dari masjid adalah maskawin bidadari. (Al-Fakihy: 11/127).
Ali bin Badzimah menceritakan, ada seorang wanita berkulit hitam memungut qadza dari masjid, kemudian dia mati, lalu Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya orang-orang yang memungut qadza dari masjid adalah mereka yang akan memetik bunga Yasmin di surga kelak." (Al-Fakihy: 11/127).
Sumber: Menguak Misteri Tempat-tempat Suci, Keutamaan Kota Makkah, Oleh 'Atiq Bin Ghaits Al Biladi