Senin 28 May 2012 11:42 WIB

Mengapa Alam Semesta Mau Tunduk kepada Manusia? (1)

Ilustrasi
Foto: spaceandmotion.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

“Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya?” (QS. Al-Hajj: 65).

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Al-Jatsiyah: 13).

Pertanyaan teologis yang sering mengusik di dalam benak kita adalah mengapa alam semesta dengan segala isinya, termasuk para malaikat, jin, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mineral lainnya mau tunduk kepada manusia?

Bukankah usia pengabdian mereka lebih tua daripada manusia? Bukankah mereka tidak pernah ada yang berdosa dan membangkang perintah Allah SWT?

Apa dan di mana letak keistimewaan manusia sampai mereka mau menun dukkan diri kepada manusia? Pertanyaan mendasar di atas sering dijawab secara dangkal dan simplistik oleh sebagian orang.

Mereka mengatakan manusia dianugerahi akal di samping diberi nafsu. Selain itu, manusia telah ditunjuk oleh Allah sebagai khalifah di alam semesta ini.

Jawaban seperti ini ditolak para sufi dengan alasan bahwa manusia bukan satu-satunya ciptaan yang diberi akal (al-hayawan al-nathiqh), tetapi banyak sekali makhluk lain yang memiliki akal.

Bahkan, mungkin mereka lebih cerdas berpikirnya dibandingkan manusia. Para ahli binatang menemukan banyak bukti bahwa binatang memiliki kecerdasan berpikir bertingkat-tingkat. Monyet, misalnya, dapat menyusun kursi di atas meja untuk menggapai pisang yang digantung di langit-langit.

Seekor anjing dapat disekolahkan menjadi anjing pelacak yang dapat mengidentifikasi objek dengan cerdas. Apalagi bangsa jin dan makhluk spiritual lainnya.

Menurut para ahli, jika fenomena penampakan UFO yang tahun-tahun terakhir banyak terlihat benar-benar ada, dipastikan makhluk UFO itu lebih cerdas dalam banyak segi daripada manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement