Jumat 25 May 2012 21:41 WIB

Tingkatan Alam Menurut para Sufi? (3)

Ilustrasi
Foto: Blogpspot.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Ketika manusia masih dalam struktur sederhana, yang baru tersusun dari unsur mineral, tumbuh-tumbuhan, dan hewani, belum ada perintah sujud dari Allah SWT kepadanya.

Nanti setelah unsur suci itu di-install ke dalam diri Adam, barulah perintah sujud itu muncul (fasjudu li adam fa sajadu illa iblis).

Unsur ekstra, atau istilah khalqan akhar dalam firman Allah pada QS Al-Mu’minun, membuat manusia sebagai makhluk istimewa. Ini pula yang membuat manusia menurut SH Nasr, sebagai satu-satunya makhluk eksistensialis yang derajatnya bisa fluktuatif, turun-naik, di mata Allah.

Manusia bisa tampil sebagai makhluk paling utama (ahsan taqwim) yang bisa menembus alam puncak (sidrah al-muntaha), di mana Jibril dan para malaikat utama lainnya tidak sanggup sampai ke sana.

Namun, kemampuan dan keutamaan yang dimiliki manusia seperti itu bisa juga membuatnya tersungkur jatuh ke lembah paling bawah (asfala safilin), terutama jika manusia menyia-nyiakan potensi tersebut, sebagaimana disebutkan dalam Alquran:

“Sungguh akan kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah); mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah); dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat) Allah. Mereka seperti hewan, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS. Al-A’raf: 179).

Transformasi dan transmutasi manusia menuju ke alam berikutnya sangat ditentukan oleh setiap individu. Jika mampu menggunakan potensi indera batinnya untuk menembus wilayah barzakh, manusia bisa melakukan transformasi itu.

Ada orang yang menunggu kematian untuk memasuki alam barzakh. Namun, ada juga orang yang mampu bolak-balik memasuki wilayah barzakh dan berkomunikasi dengan para penghuni barzakh lain atau alam-alam gaib di level lebih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement