REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Habib Saggaf Aljufri, mengatakan salah satu kelemahan umat Islam Indonesia adalah umat belum bersatu dan masih memperdebatkan hal-hal yang tidak prinsip. Hal tersebut membuat umat Islam Indonesia sulit menegakkan syariat Islam.
"Kita harus bekerja keras dulu untuk bersatu. Jangan kita bicara menegakkan syariat Islam jika kita tidak bersatu," kata Habib Saggaf pada workshop 'Membangun Kesadaran Dan Strategi dalam Menghadapi Gerakan Radikalisasi Agama' di Palu, Selasa.
Workshop yang dihadiri dari berbagai kelompok agama tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari Kementerian Agama Pusat, cendekiawan, dan tokoh agama daerah setempat. Kegiatan juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pimpinan organisasi perwakilan agama-agama di Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan itu, Habib Saggaf mengatakan agama Islam sendiri masih terdapat berbagai macam aliran atau kelompok seperti wahabi, sunni dan syiah. Masalahnya adalah masing-masing kelompok kerap masih menyalahkan kelompok yang lainnya.
Masalah yang dipersoalkan pun kadang-kadang tidak substantif. sehingga kelihatannya masalah tersebut menjadi masalah prinsip. Padahal, sesungguhnya masalah itu hanya masalah sepele.
"Masalahnya hanya masalah qunut atau tidak qunut, berjenggot dan tidak berjenggot, barzanji dan tidak barzanji," kata Saggaf. ''Padahal, jika masing-masing kelompok memahami dengan benar tentang agama, maka tidak ada masalah yang perlu diperdebatkan.''