Jumat 11 May 2012 20:40 WIB

MUI: Ulama Tak Lagi Didengar Masyarakat

Majelis Ulama Indonesia (ilustrasi)
Majelis Ulama Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), KH Usman Fathan, menyatakan suara ulama sudah tidak lagi didengar umat. Sehingga, penyakit masyarakat (Pekat) berupa pelacuran, narkoba, asusila dan lainnya kian memprihatinkan.

"Para ulama selalu menyampaikan syiar Islam di berbagai masjid. Mereka mengajak umat melaksanakan kebaikan sesuai nilai-nilai kitab suci Alqur'an. Tetapi, ulama tidak lagi didengar masyarakat," ujarnya di Pangkalpinang, Jumat, menanggapi maraknya penyakit masyarakat di daerah itu.

Usman menjelaskan bahwa setiap waktu ulama keliling menyampaikan pesan-pesan Islam ke berbagai masjid dengan mengajak umat supaya menjauhi perilaku yang menyimpang dengan nilai Islam. Tetapi, orang yang datang ke masjid itu tidak seberapa. Orangnya itu ke itu saja.

Namun demikian, masyarakat terutama kalangan generasi muda lebih memilih keluar malam atau menonton tayangan-tayangan asusila di media massa elektronik berupa film porno, sadis, kekerasan, eksploitasi dan sejenisnya.

"Akhirnya masyarakat terpengaruh tayangan media elektronik televisi yang selalu menampilkan adegan dan pakaian porno tidak menutup aurat atau hanya memakai celana minim hingga di atas lutut dan asesoris yang vulgar tanpa menutupi aurat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement