REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendidikan yang berkualitas tidak hanya milik orang yang memiliki kemampuan sosial saja, namun diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Melalui Tabung Peduli, PKPU mengajak sekolah, perusahaan dan lembaga untuk menyisihkan sebagian harta yang dimiliki sebagai shodaqoh peduli pendidikan.
“Karena masalah pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Pendidikan berkualitas akan mampu mengubah masa depan seseorang maupun nasib bangsaIndonesia”,ujarYudha Maulana, Ketua Tabung Peduli PKPU Bandung di sela-sela acara program cinta guru, Minggu (30/4).
Adapun tujuan dari Tabungan Peduli adalah sebagai sarana kemudahan dalam pengumpulan dana Infaq dan Shodaqoh untuk program pendidikan. “Sekaligus melatih siswa atau murid agar memiliki jiwa dermawan dan sosial,” tambah Yudha.
Pelaksanaan Tabung Peduli, kata Yudha, dimulai dengan sosialisasi, edukasi dan distribusi Tabung Peduli kepada seluruh siswa, guru dan pegawai. Kemudian penempatan Tabung Peduli selama 30 s/d 45 hari, dan melakukan pengambilan tabung setiap bulan sekali. Selain itu PKPU dan pihak sekolah akan melakukan aktivitas bersama untuk membangun kemitraan.
“Bentuk kompensasinya pihak mitra mendapat 20 persen dan PKPU 80 persen. Lalu pihak mitra juga mendapat stimulus program dari PKPU dan berhak menyantumkan logo mitra di media PKPU”,jelasnya di depan puluhan guru se-KotaBandung.
Untuk Jawa Barat sendiri, kata Yudha, program Tabung Peduli sudah direalisasikan dalam program bedah sekolah di Gorowong, Garut. “Kami juga berikan pelayanan kesehatan gratis di TK Bianglala, Geger Kalong pada Januari kemarin,” paparnya.
Meskipun sudah ada 80 sekolah diKota dan Kabupaten Bandung yang telah bersedia menjadi mitra program Tabung Peduli. Namun semua rata-rata sekolah swasta. “Kami menginginkan juga sebenarnya untuk sekolah negeri tapi cukup sulit birokrasinya”.katanya
Lebih lanjut program peduli ini rupanya menarik bagi beberapa peserta. Misalnya Ratna Afrianti, guru TK Al-Farisi Bandung mengungkapkan Dengan adanya tabung peduli dari PKPU ini, sebagai suatu bentuk edukasi kepada anak-anak pentingnya kepedulian terhadap orang yang tidak mampu. “Walaupun sebenarnya kami sudah membiasakannya untuk setiap hari jumat anak-anak wajib berinfak,” ucapnya.