Selasa 01 May 2012 18:00 WIB

Kami Dengar dan Kami Taat

Produk sutera (Ilustrasi)
Foto: Republika
Produk sutera (Ilustrasi)

Assalaaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu.

Ciri utuma mu'min itu bersegera dalam kebaikan dan kebenaran (QS 23:61), dan segala apa yang Allah dan Rasul perintahkan kepadanya "sami'na wa atho'na" kami dengar dan kami taat (QS 24:51), sebaliknya orang-orang kafir, fasiq dan munafik mereka bersegera dalam ma'siyat dan kemungkaran, dan bila dinasehati kebaikan dan kebenaran, mereka fikir-fikir, tawar menawar dan mencari dalilh untuk kepentingan nafsunya, "sami'na wa ashoihna" kami dengar dan kami ingkari (QS 4:46)

Hukum emas dan sutera haram, dan tidak satupun ulama mazhab yang membantahnya. Ali bin Abu Talib r.a. berkata, "Rasulullah s.a.w. mengambil sutera, beliau letakkan di sebelah kanannya, dan beliau mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas beliau bersabda, kedua ini haram buat laki-laki dari umatku." (HR Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah), Tetapi Ibnu Majah menambah, "emas itu halal untuk wanita".

Nabi s.a.w. juga pernah melihat laki-laki memakai cincin emas di tangannya, kemudian Nabi SAW mencabut cincin itu, lantas membuangnya ke tanah, kemudian beliau bersabda, "Salah seorang diantara kamu ini sengaja mengambil bara api kemudian ia letakkan di tangannya. Setelah Rasulullah pergi, kepada laki-laki tersebut dikatakan, "Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah". Maka jawabnya, "Tidak! Demi Allah, saya tidak mengambil cincin yang telah dibuang oleh Rasulullah". (HR Muslim).

"Ya Allah jadikanlah kami diantara hamba-hamba-Mu yang menyegerakan diri dalam kebaikan dan kebenaran dan selalu sami'na wa atho'na perintah dan larangan-Mu ...Aamiin".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement