Selasa 10 Apr 2012 16:56 WIB

Alhamdulillah, Ada Alat Pemberitahu Jadwal Shalat di Udara

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Abdalhamid Evans
Foto: hurriyetdailynews.com
Abdalhamid Evans

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Sebagai pebisnis dan Muslim yang taat, Abdalhamid Evans, punya tantangan yang berat saat di udara. Ia kesulitan untuk menunaikan shalat lima waktu lantaran ragu dengan jadwal shalat di udara.

"Walhasil, saya jadi ragu untuk menuaikan shalat di pesawat," kata Evans, pemilik situs informasi tentang halal seperti dikutip news.yahoo.com, Selasa (10/4).

Masalah Evans memang dihadapi setiap Muslim yang melakukan perjalanan via udara. Meski Islam memberikan kemudahan kepada setiap Muslim dalam perjalanan jauh, namun situasi itu seharusnya tidak terjadi karena ada bantuan teknologi yang dapat membantu Muslim untuk mengetahui jadwal shalat di udara.

Saat ini, sebuah alat untuk menentukan jadwal shalat di udara tengah dikembangkan oleh Crescentrating, perusahaan pemberi peringkat status halal hotel dan lainnya yang berbasis di Singapura. Alat ini, nantinya akan menentukan jadwal shalat pada setiap negara yang dilalui jalur penerbangan.

"Saya paham, ada banyak rasa frustasi di antara para pebisnis dan pelancong soal masalah ini. Tapi belum ada yang benar-benar mengatasinya," ungkap Eksekutif Crescentrating, Fazal Bahardeen.

Untuk menggunakan alat berbentuk kalkulator ini, kata fazal, musafir Muslim terlebih dahulu mengakses laman Crescentrating untuk memasukkan waktu keberangkatan dan tujuan.

Selanjutnya, data itu akan menjadi panduan awal untuk mengatur jadwal shalat di setiap negara yang masuk dalam jalur penerbangan yang dilalui. "Ke depan, kami akan mengembangkan aplikasi yang akan memberitahukan pemilik ponsel di mana arah kiblat berdasarkan jalur penerbangan," ungkapnya.

Wakil Presiden sebuah perusahaan di Abu Dhabi, Shiraz Sideek, menyambut baik lahirnya alat yang memberitahu jadwal shalat di udara. "Saya telah melakukan perjalanan jauh hampir 12 kali dalam setahun. Masalah yang saya hadapi, saya ragu melaksanakan shalat karena saya berada di zona waktu yang berbeda. Saya pikir alat ini akan memberikan manfaat besar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement