REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Sebuah buku kontroversial tentang bagaimana seorang muslim memperlakukan istri, beredar luas di Toronto, Kanada. Buku ini ditulis oleh Hazrat Maulana Ashraf Ali Tanvi yang dipublikasikan oleh penerbit India, Idara Implex.
Sejak halaman pertama, pembaca akan mendapati anjuran kontroversial, seperti dalam halaman pembuka tertulis. "Menaklukan istri anda mungkin perlu kekuatan atau bahkan dengan nada mengancam," tulis buku itu. Selanjutnya, penulis menyarankan bahwa suami harus memperlakukan istri dengan kebaikan dan cinta, bahkan jika ia cenderung bodoh dan lambat.
Di halaman lain, dibahas pula soal hukuman fisik. Buku tersebut menyarankan agar suami dapat memarahinya, memukul, dengan tangan atau tongkat, tetapi harus "menahan diri dari memukulinya secara berlebihan."
Tokoh muslim moderat, Tarek Fatah menilai buku ini tidak hanya menghasut para suami untuk memukul istrinya, tetapi secara luas mengajak para laki-laki untuk bertindak keras pada perempuan. "Hal ini tidak dibenarkan," kata dia seperti dikutip torontosun.com, Ahad (25/3).
Salah seorang pembeli buku, Eric Brazau mengatakan dia penasaran membelinya lantaran terkejut saat menemukan puluhan bab dan bagian-bagian memberikan saran suami muslim, berupa memarahi dan memukuli istri mereka. "Awalnya, saya berpikir bahwa itu adalah luar biasa sebab hal semacam ini dapat ditemukan di Kanada. kemudian aku berpikir, Islam radikal tidak datang ke Kanada, tapi sudah di sini" kata Brazau.
Seorang manajer toko mengatakan, buku itu telah terjual habis selama beberapa pekan. Tidak hanya di toko buku, buku ini juga beredar di dunia maya dan eBay.
Beredarnya buku itu kembali mengingatkan masyarakat Kanada apa yang terjadap pada keluarga Shafia. Mohammad Shafia (59 tahun), istri keduanya Tooba Yahya (42 tahun0, dan putra mereka Hamed (21 tahun), masing-masing dihukum pada Januari untuk empat kasus tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Istri pertama Shafia dan tiga putrinya ditemukan tenggelam di dalam mobil di bawah kanal Rideau di Kingston, Ontario, Juni 2009.