REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Pasca targedi 9 November atau (9/11) di Amerika Serikat seluruh dunia berubah. Apa yang terjadi memberi dampak buruk tapi juga memberi dampak baik.
Imam Masjid Saratoga California Amerika Serikat, Syekh Alauddin Albakri, mengatakan selama ini di dunia ada diskriminasi non-Muslim terhadap umat Muslim. Termasuk gerakan jihad yang berdarah membunuh banyak orang, perempuan yang dibatasi ruang geraknya atau perempuan harus menutup auratnya.
Diakui banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tentang Islam yang dilontarkan non-Muslim terhadap umat Muslim. ''Kita harus menjawab. Dan berhenti berkata 'tidak tahu','' kata Alauddin.
Ia menambahkan, jangan sampai menjadi umat Muslim tapi tidak peduli terhadap Islam dan tidak bisa menjawab pertanyaan terkait Islam. Jika memang tidak bisa menjawab, maka harus berpikir dan belajar agar bisa menjawab jika pertanyaan-pertanyaan itu kembali datang.
Alauddin mengatakan, khususnya di AS, sebenarnya bagaimana non-Muslim memperlakukan umat muslim tidak jauh berbeda sebelum peristiwa 9/11 atau sesudah 9/11. Hanya saja mereka lebih banyak bertanya dan ingin memahami seperti apa sebenarnya Islam.
Setelah mendapatkan jawaban benar sesuai Alquran dan hadits, kata Alauddin, banyak masyarakat yang kemudian memahami Islam. Dan beberapa dari mereka juga tertarik pada Islam dan mengubah agama mereka menjadi Islam. Pasca tragedi 9/11 ini pun tak menyurutkan pembangunan masjid. Diakui Alauddin beberapa masjid baru dibangun di belahan AS.
Bahkan saat ini, kata Alauddin, banyak remaja setingkat SMP dan SMA mendatangi masjid. Mereka bermain basket di lapangan yang menjadi fasilitas masjid, bahkan melakukan itikaf di masjid. ''Mereka (para remaja) memiliki ungkapan 'it's cool to be moslem','' ungkapnya.
Selain terinspirasi dari banyak nama-nama pebasket papan atas yang masuk Islam dan juga orang-orang terkenal yang masuk Islam, remaja-remaja ini juga mulai memahami bahwa Islam adalah agama yang indah dan damai.