Sabtu 18 Feb 2012 21:31 WIB

Melacak Sejarah Munculnya Hadis-hadis Palsu (Bag 1)

Rep: Damanhuri Zuhri/Syahruddin El-Fikri/ Red: Heri Ruslan
Mewaspadai Hadis Palsu
Foto: cover buku awas hadits palsu
Mewaspadai Hadis Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut ahli hadis, Subulus Shaleh, pemalsuan hadis terjadi  mulai tahun 41 H.

Secara bahasa, hadis berarti baru, tak lama, ucapan, pembicaraan, cerita. Menurut para pakar hadis, hadis berarti segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad SAW atau segala berita yang bersumber dari Nabi SAW berupa ucapan, perbuatan, takrir (peneguhan kebenaran dengan alasan), serta deskripsi sifat-sifat Nabi SAW.

‘’Segala perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi SAW yang bersangkut paut dengan hukum,’’ demikianlah para ahli usul fikih mendefinisikan hadis.  Lalu apakah semua hadis yang ada di tengah-tengah umat Islam, saat ini,  benar-benar berasal dari Rasulullah SAW?  Ternyata sebagian hadis yang biasa digunakan sebagai dasar pijakan dan dalil termasuk hadis lemah dan palsu.

‘’Telitilah kembali setiap hadis yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Jangan asal riwayat Bukhari, lalu dikatakan sahih,’’ ujar guru besar IAIN Walisongo Semarang, Prof H Muhibbin. Berdasarkan penelitiannya,  dalam kitab Jami’ al-Shahih – salah satu kitab hadis terbaik – pun terdapat hadis-hadis lemah dan palsu.

Dari segi sanad (jalan yang menyampaikan kita kepada matan hadis atau rentetan para rawi yang menyampaikan matan hadis), hadis dikategorikan menjadi tiga macam, yakni hadis sahih, hasan, dan dhaif.  Yang dimaksud dengan hadis lemah adalah hadis dhaif.  Selain itu, ada pula hadis palsu, yakni dikenal dengan hadis maudu’.

Menurut Ensiklopedi Islam, hadis maudu’  adalah sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi SAW, tetapi sesungguhnya itu bukanlah perkataan, perbuatan, atau takrir Nabi SAW.  Lalu sejak kapan muncul hadis palsu di tengah-tengah umat Islam?  Mengenai awal mula munculnya hadis palsu terdapat beberapa pendapat di kalangan para ahli hadis.

Ada yang berpendapat bahwa hadis palsu yang beredar di tengah-tengah umat Islam sudah muncul sejak masa Rasulullah SAW. Salah seorang ahli hadis yang berpendapat seperti itu adalah Ahmad Amin dalam  Fajrul Islam. Namun, mayoritas ahli hadis berpendapat bahwa hadis palsu mulai bermunculan di era kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement