REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawan Muslim, Azyumardi Azra memandang problem Syiah di Indonesia tidak perlu di besar-besarkan. Menurut dia, bagaimana pun Syiah adalah bagian integral dalam Umat Islam Indonesia. "Tidak ada perbedaan yang prinsipil dan fundamental dalam Syiah dan Sunni, kecuali masalah kepemimpinan politik," ujarnya kepada Republika, Jumat (27/1). Syiah secara politik meyakini kepemimpinan dipimpin oleh Imam, seperti di Iran.
Sedangkan apabila alasannya Syiah menolak Khulafaur Rasyidin, selain Ali, tutur Azyumardi, hal itu bukanlah masalah prinsipil dalam keyakinan agama Islam. Walaupun menurut Sunni keempat Khulafaur Rasyidin adalah sesuatu hal yang paling sah untuk diyakini.
Advertisement