Rabu 25 Jan 2012 19:52 WIB

Muslim Komotini Yunani Terhimpit Kemiskinan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Yeni di Komotini, Yunani.
Foto: en.wikipedia.org
Masjid Yeni di Komotini, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, KOMOTINI – Satu abad silam, Yunani merupakan bagian dari kesultanan Turki Usmani. Keterikatan emosional itu, masih tertanam kuat dalam kehidupan komunitas Muslim Yunani di desa Komotini, Timur Laut Yunani.

"Lebih dari 150 tahun Turki Ustmani memberikan nuansa khas desa ini," ungkap Recep Pacaman, seorang warga Desa Komotini, Provinsi Thrace, Yunani, seperti dikutip onislam.net, Rabu (25/1).

Sebelum suasana damai tercipta, Desa Komotini terjebak dalam ketegangan konflik antara Turki dan Yunani. Beruntung, suasana itu tak berlangsung lama setelah perjanjian damai kedua belah pihak memungkinkan 100.000 warga Turki untuk menetap di Yunani. "Anda bisa melihat dan merasakan nuansa kental Kekaisaran Ustmani," kata Kata Pacaman.

Bagi masyarakat Komotini, peninggalan tidak identik dengan bangunan. Makna peninggalan bagi warga Desa Komotini adalah menerapkan ajaran Islam seutuhnya. Wajar, bila para lelaki Muslim mengenakan peci dan perempuan mengenakan jilbab. Suasana Islami kian kental dengan suara kumandang adzan di seantero Komotini. Desa ini juga memiliki Mufti sendiri, yang bernama Cemali Metzo.

Sayangnya, keharmonisan masyarakat Komotini terganjal persoalan ekonomi. Mereka yang tinggal di Komotini masih terhimpit kemiskinan. "Dalam beberapa tahun terakhir, kami tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik," ungkap seorang pengacara, Halil Mustafa.

Ia mengatakan, mayoritas Muslim Komotini kebanyakan menganggur lantaran pendidikan yang buruk. Komotiní adalah rumah bagi minoritas Muslim berbahasa Turki yang cukup besar, yakni 50 persen dari penduduk kota. Untuk populasi keseluruhan, Muslim Yunani hanya 1.3 persen. Ibukota Yunani, Athena, adalah rumah bagi sekitar 100.000 Muslim imigran dari Albania, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Maroko, Suriah dan Nigeria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement