Senin 16 Jan 2012 08:30 WIB

AFIC Ingin Museumkan Jejak Muslim di Negeri Koala

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Didi Purwadi
Muslim Australia.
Foto: Republika/Syahrudin
Muslim Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pembangunan museum warisan Muslim di Australia untuk masyarakat luas akan segera dilakukan. The Canberra Times Ahad (15/1) melaporkan sebuah kelompok Muslim menyatakan siap membangun sebuah museum untuk menunjukkan kontribusi Muslim di Negeri Koala tersebut.

"Kontribusi Muslim adalah bagian dari warisan Australia. Ini merupakan bagian penting dari budaya Australia yang harus didukung dengan cara positif," kata Australian Federation of Islamic Council (AFIC). "Karena itu, kami resmi mencari lokasi yang cocok dan sesuai untuk lokasi pembangunan museum. Ini tentu saja atas persetujuan NCA.''

Proposal pembangunan ini sudah diusulkan pada Modal Otoritas Nasional (NCA). AFIC mengusulkan untuk membangun museum seni Islam dan sejarahnya pada  NCA sejak April 2011. Dalam permohonan aplikasinya pada NCA, pemimpin AFIC Ikebal Patel mengatakan museum ini akan menjadi tambahan yang berharga untuk Australia karena terdapat warisan Muslim di Australia selama dua abad terakhir.

"Representasi Islam dan seni budaya merupakan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat. Ini akan menjadi prestasi yang luar biasa di Canberra," ujar Patel.

Ia juga mengusulkan untuk membangun museum di Zona Parlemen dimana terdapat rumah pusat Kristen dan budayanya. Pembangunan museum ini juga diharapkan akan membantu memperkuat hubungan Australia dengan negara-negara Muslim tetangga, terutama Indonesia dan Malaysia.

Jika pembangunan ini disetujui, maka museum ini akan jadi museum kedua setelah Museum Islam di pinggiran Melbourne Thornbury.

sumber : onislam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement