REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL – Tahun 2011 ini Muhammadiyah genap berusia 102 tahun. Selama tahun tersebut Muhammadiyah telah membuktikan diri sebagai gerakan pembaharuan/perubahan.
Bahkan, menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, pembaharuan yang telah dilakukan hampir di semua bidang kehidupan.
"Muhammadiyah telah banyak memberikan perubahan kepada para masyarakat dari segi pendidikan, ekonomi, sosial dan aspek kehidupan lainnya," kata Din dalam sambutannya di acara Milad Muhammadiyah ke-102 tahun di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (11/12).
Puncak Milad yang juga dihadiri Ketua PP Muhammadiyah lainnya tersebut dihadiri ribuan anggota Muhammadiyah se-DIY dan Jawa Tengah. Selain tabligh akbar oleh Din Syamsuddin, acara ini juga dimeriahkan dengan donor darah seribu pendonor dari Muhammadiyah.
Menurut Din, perubahan yang telah dilakukan Muhammadiyah bukan semata datang dengan sendirinya tapi berkat kerjasama yang telah dilakukan mulai dari pimpinan ranting, cabang dan wilayah Muhammadiyah. “Perubahan ini adalah hasil kerjasama seluruh elemen dalam Muhammadiyah," tandasnya.
Din mengatakan, perubahan tersebut meliputi berbagai bidang yang mencakup kehidupan masyarakat. Ia mencontohkan, antara lain bidang pendidikan yang ditandai dengan lahirnya institusi pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).
“Dengan usia 102 tahun ini tentu banyak limpahan rahmat yang telah diberikan maka dari itu kita harus terus bersyukur atas segala rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada Muhammadiyah,” tambahnya.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, untuk memberikan perubahan yang signifikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, pihaknya akan melakukan revitalisasi terhadap amal usaha Muhammadiyah. "Revitalisasi terutama untuk bidang pendidikan. Bagaimana pendidikan karakter bangsa ini bisa tertanam dan membudaya dengan baik dalam generasi kita," terangnya.
Muhammadiyah, kata dia, memiliki ribuan lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga PT. Lembaga pendidikan berperan sangat strategis dalam pendidikan karakter di Indonesia. Revitalisasi bukan hanya melalui kurikulum tapi juga dalam aplikasinya di masyarakat.