Jumat 02 Dec 2011 21:00 WIB

Gerbang Al-Magharibah Dihancurkan, Muslim Mumbai Tuntut Diplomat Israel Diusir

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Muslim Mumbai, India, menginjak-injak bendera Amerika Serikat dan Israel dalam aksi protes di Mumbai, India, Kamis (1/12).
Foto: AP/Rajanish Kakade
Muslim Mumbai, India, menginjak-injak bendera Amerika Serikat dan Israel dalam aksi protes di Mumbai, India, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI - Komunitas Mumbai melakukan aksi unjuk rasa sebagai protes terhadap penghancuran bagian bangunan dari Masjid Al-Aqsa oleh Israel. Aksi penghancuran itu dinilai sebagai bentuk prilaku tidak adil Israel terhadap umat Islam.

 

"Al-Aqsha merupakan salah satu situs yang disucikan umat Islam. Mereka (Israel) telah menduduki kiblat pertama umat Islam," kata Maulana Ashraf, salah satu demonstran, seperti dikutip yahoo.india, Jum'at (3/12).

 

Dalam aksinya, pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat dan Israel untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Menurut para pengunjuk rasa, Israel dan Washington sebagai musuh Muslim dan Islam.

 

Pengunjuk rasa selanjutnya meminta pemerintah pusat untuk menutup konsulat Israel di India. Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Wakaf dan Warisan Bersejarah al-Aqsha melaporkan adanya usaha yahudisasi dan pendudukan Israel terhadap Masjid al-Aqsha dan sekitarnya.

 

Pusat Informasi Palestina melaporkan Israel akan membangun sebuah Sinagog di bawah gerbang al-Magharibah di daerah yang berdekatan dengan masjid al-Buraq. Menurut rencana, Sinagog itu digunakan khusus tempat ibadah bagi perempuan-perempuan Yahudi.

 

Proyek Zionis itu merupakan bahaya besar bagi Masjid al-Aqsha. Karena jika rencana Israel itu benar-benar direalisasikan, maka Bab al-Nabi yang terletak di bawah Bab al-Magharibah yang berujung ke Masjid al-Aqsha itu akan tampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement