REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON - Jumlah umat muslim yang semakin meningkat menjadikan fasilitas untuk beribadah menjadi sangat penting. Universitas Boston kini telah memulai sebuah langkah penting dengan membuatkan tempat wudhu bagi mahasiswanya yang hendak melakukan shalat.
Di pusat ‘Bahasa Inggris dan Orientasi’ di kampus itu, banyak mahasiswa yang memeluk agama Islam. "Kita melakukan shalat lima kali sehari dan sebelum shalat harus berwudhu dulu," kata salah satu mahasiswa, Reeema Alashgar, seperti dikutip The Boston Channel.
Sebelum dibangun tempat wudhu, mereka biasa wudhu di toilet atau westafel. "Berwudhu di kamar mandi cukup membuat kamar mandi menjadi 'banjir'," kata direktur Margot Veldivia.
Jadi ketika kamar mandi sedang diperbaiki, pihak kampus sekaligus memasang tempat wudhu. Langkah ini ditanggapi positif oleh para mahasiswa. Mereka tidak meminta, namun pihak kampus dengan sendirinya memahami hal itu. Di Universitas Boston juga telah disediakan ruang khusus untuk shalat.
"Saya sangat senang. Sebelumnya, kami berwudhu di westafel," kata Omar Biyari, mahasiswa yang juga kuliah di situ.
Sejumlah universitas termasuk Universitas Michigan dan Universitas George Washington juga telah memfasilitasi kampusnya dengan tempat wudhu. Beberapa tempat wudhu di negara bagian di Amerika banyak yang dibangun menggunakan dana publik. Masyarakat tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Walaupun itu dikhususkan untuk agama tertentu, pada dasarnya semua itu adalah fasilitas umum sehingga bisa digunakan oleh semua orang. Namun sayang, mantan kandidat calon Presiden Mike Huckabee mengomentari miring tentang pembangunan tempat wudhu ini. Menurutnya, kebijakan itu sebagai salah satu upaya 'mengakomodasi' agama tertentu dengan mengorbankan agama lain.